Rutin Makan Bergizi Mampu Mengatasi Masalah Gizi Buruk

3 days ago 3

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi IX DPR RI Rahmawati Herdian mengklaim program makan bergizi gratis (MBG) menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan gizi buruk di Lampung.

Rahmawati menyampaikan, perlu kolaborasi strategis dalam upaya bersama menangani masalah gizi buruk yang dialami oleh anak-anak dan ibu hamil di Kota Lampung. 

“Saat ini, kami bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional untuk mensosialisasikan pentingnya konsumsi makanan bergizi melalui program pemberian makanan bergizi secara gratis,” ucap Rahmawati Herdian, saat sosialisasi MBG di Lampung, Sabtu (3/5/2025).

Ia menyebutkan, badan gizi nasional (BGN) secara bertahap bahu membahu membantu mengatasi permasalahan gizi buruk. Yakni dengan memberikan makanan bergizi secara gratis kepada masyarakat.

Rahmawati menyampaikan, pemerintah telah menunjuk BGN sebagai pengelolah sekaligus pengawas dalam program MBG. 

“Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) diwilayah Lampung diharapkan dapat segera merata agar masyarakat, terutama di Kota Lampung, dapat merasakan manfaatnya dan memahami pentingnya mengonsumsi makanan bergizi dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.

Dengan sosialisasi program MBG, Rahmawati Herdian berharap sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga asupan gizi yang berkualitas.

Rahmawati mengaku terus berupaya mengajak seluruh masyarakat di Lampung untuk mendukung program MBG. 

“Kami juga mengajak bapak dan ibu sekalian untuk membantu menyebarkan informasi penting terkait program ini kepada keluarga, kerabat, dan masyarakat sekitar,” jelas Rahmawati.

Cegah Stunting

Mitra kerja pemerintah, Badan Gizi Nasional (BGN), yang diwakili oleh Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional Ary Santoso, menyampaikan konsumsi makanan bergizi memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan individu dan masa depan bangsa. 

“Dengan kerja sama yang baik, kita dapat menekan angka kekurangan gizi, bahkan mencapai tujuan untuk menghilangkannya, sekaligus mencegah stunting yang saat ini masih menjadi tantangan, khususnya di beberapa daerah di Indonesia,” tambahnya.

Ia menyebutkan, saat ini pembangunan dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di Kota Lampung masih belum mencapai target. Oleh karena itu, melalui kolaborasi dan upaya bersama diharapkan semakin banyak pihak yang mendaftar untuk menjadi SPPG.

Selain memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, program ini juga membuka peluang lapangan kerja dan melibatkan UMKM, khususnya dalam penyediaan bahan baku makanan bergizi.

“Mari kita bersama-sama mensukseskan program ini, agar generasi penerus bangsa dapat tumbuh lebih sehat dan kuat. Dengan demikian, kita dapat mencetak generasi emas yang akan membawa Indonesia menuju kemajuan pada tahun 2045.” Lanjutnya.

Camat Kedaton, Sapto Haryanto, menyampaikan dukungannya terhadap program MBG untuk meningkatkan asupan gizi masyakat khususnya di Kota Lampung.

“Hadirnya Badan Gizi Nasional pada hari ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada kita semua mengenai pentingnya konsumsi makanan bergizi. Oleh karena itu, saya ingin mengingatkan masyarakat agar mencermati dan, jika memungkinkan, mencatat informasi yang disampaikan,” imbuh Sapto Haryanto.

“Saya yakin program ini sangat dinanti oleh bapak dan ibu sekalian. Hal ini diperkuat oleh beberapa peserta yang tadi, sebelum acara dimulai, menyampaikan kepada saya bahwa mereka sangat penasaran dan ingin berpartisipasi sebagai bagian dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” tambahnya.

Sapto juga berharap agar program MBG yang menjadi bagian dari visi besar Presiden Prabowo dapat terlaksana dengan baik dan segera memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh masyarakat. 

Hadirnya program ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan gizi buruk dan stunting yang masih terjadi di Kota Lampung. 

Dengan pelaksanaan yang menyeluruh, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi seluruh masyarakat Kota Lampung, sehingga tercipta masyarakat yang sehat dan cerdas sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |