Liputan6.com, Bogor Anggota Komisi IX DPR RI Ravindra Airlangga mengatakan akan terus berusaha maksimal memfasilitasi kebutuhan MBG di daerah khususnya Bogor Jawa Barat.
Ravindra mengajak kepada masyarakat untuk mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran tahun 2025-2029.
Menurutnya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur sehat yang berada di Kabupaten Bogor ini masih harus ditambah agar program MBG ini bisa berjalan lebih luas dan merata.
“Kabupaten Bogor sudah ada 21 dapur SPPG, dan ini masih dilakukan secara bertahap. Maka harapannya dengan adanya sosialisasi ini dapat memberikan sumber informasi yang jelas dari pemerintahan pusat kepada kita semua terkait Program MBG,” ungkap Ravindra saat sosialisasi MBG di Bogor, Rabu (30/4/2025).
Ia mengatakan, salah satu tujuan program MBG yakni dapat mengurangi angka stunting pada masyarakat. Selain itu, dapat membantu pemberian asupan gizi pada Ibu Hamil, Ibu menyesui, anak balita, anak usia dini hingga SLTA/SMK.
Ravindra juga mengajak kepada lembaga eksekutif, legislative serta Pemda Kabupaten Bogor untuk dapat saling bersinergi dalam mensukseskan pelaksanaan program MBG.
"Sinergi ini nantinya dapat membantu asupan gizi masyarakat untuk melahirkan SDM yang sehat, unggul, dan berdaya saing global," ujar Ravindra.
Asisten Deputi Promosi & Kerja Sama BGN Muh Zaitun Ardhi menyatakan, program MBG yang disediakan sudah mengikuti standar gizi yang ditetapkan, termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi.
Tekan Stunting
“Adapun target sasaran MBG yaitu peserta didik dan non-peserta didik, lalu bagaimana proses penetapan dapur dan juga tahapan proses memasak, proses distribusi, sampai ke waktu dan juga mekanisme jarak pendistribusian MBG,” jelas Muh Zaitun.
Sementara itu, untuk waktu pendistribusian MBG dibagi menjadi dua tahapan yakni untuk Pendidikan anak usia dini (Siswa TK/PAUD/RA) dan SD kelas 2 pada pukul 09.00 dan SD kelas 3, 4. 5, 6 dan SLTA/SMK baik Negeri atau Swasta diberikan pada pukul 12.00 sebagai makan siang.
Bagi Sekolah yang masuk siang, akan diberikan MBG sebelum masuk kelas. Tujuan umum dan tujuan khusus BGN dalam melaksanakan program MBG ini adalah agar dapat meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan dapat memutuskan rantai kemiskinan, serta bisa melahirkan SDM yang unggul dan berkualitas dimasyarakat.
Ia juga menjelaskan mengenai proses dan tahapan alur penentuan Titik Dapur dan Mitra, serta tidak ada pungutan apapun untuk menjadi mitra BGN dan bisa langsung mendaftar ke Website BGN.
Dalam kesempatan yang sama, Aan Triana Al Muharom selaku Anggota DPRD Kabupaten Bogor turut menyoroti bahwa program MBG sering disalahgunakan dengan mengatasnamakan BGN.
Oleh karena itu, sosialisasi ini juga menjadi kunci untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penawaran mitra yang mengatasnamakan BGN.
“Program MBG diharapkan dapat menekan kasus stunting di Kabupaten Bogor, disisi lain kasus stunting di Kabupaten Bogor juga sudah menunjukkan tren penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir,” imbuh Aan Triana.
Penurunan ini merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, termasuk kerjasama lintas sektor dan program intervensi gizi.
Dengan tren yang positif ini, pemerintah Kabupaten Bogor akan terus berkomitmen untuk menurunkan angka stunting melalui berbagai program salah satunya program Makan Bergizi Gratis.
Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di kabupaten Bogor.