Kreator YouTube Kini Bisa Batasi Penggunaan Video untuk Pelatihan AI

1 week ago 13

Liputan6.com, Jakarta - YouTube akhirnya mengambil langkah penting untuk para kreator. Kini, YouTube memberi pilihan bagi kreator apakah video buatan mereka dapat digunakan untuk melatih model AI pihak ketiga. 

Fitur ini datang di tengah kekhawatiran konten hasil kerja keras kreator di YouTube akan dimanfaatkan tanpa kompensasi yang adil.

Mengutip Android Police, Kamis (19/12/2024), Google sebelumnya menggunakan Gemini AI untuk meringkas video YouTube, tapi banyak kreator yang khawatir, upaya mereka digunakan untuk melatih AI tanpa persetujuan lebih dulu.

Untuk itu, YouTube akhirnya meluncurkan fitur baru di Creator Studio bernama Third-party training.

Lewat fitur ini, kreator bisa memilih apakah video mereka dapat digunakan oleh pihak ketiga untuk pelatihan AI atau tidak. Fitur ini juga mencakup pemilik konten yang terdeteksi melalui Content ID.

Opsi ini tersedia di bagian Studio Settings dan sudah didukung oleh dokumentasi lengkap untuk memandu kreator konten

Kendati demikian, langkah ini cuma membatasi akses pihak ketiga. YouTube masih mungkin menggunakan video di platformnya buat melatih AI internal seperti Gemini.

Hanya, fitur ini menjadi langkah awal YouTube untuk melindungi hak kreator dalam ekosistem digital yang semakin kompleks.

YouTube Update Tampilan Aplikasi dengan Bottom Bar Transparan, Hadirkan Pengalaman Lebih Modern

Untuk diketahui, YouTube lagi-lagi memperbarui tampilan aplikasinya dengan fitur baru. Kali ini, bottom bar di aplikasi YouTube tampil lebih modern dengan efek transparan seperti kaca buram yang sudah dirlis untuk pengguna Android serta iOS. 

Apa yang Berubah?

Bottom bar YouTube kini menggunakan efek kaca buram yang membuatkan terlihat lebih estetik. Ikon-ikon di bar ini juga mendapatkan sedikit perubahan.

Saat pengguna menggulir layar, elemen di bawah bar, seperti thumbnail video yang tetap telihat terlihat samar. Mengutip 9to5Google, Minggu (15/12/2024), efek ini terasa lebih mencolok kalau dark theme diaktifkan.

Di iPhone, perubahan ini lebih terlihat karena area gestur yang lebih tinggi, sementara untuk Android efek ini mungkin kurang menonjol jika kamu menggunakan navigasi 3 tombol.

Pembaruan ini dirancang untuk memberikan pengalaman browsing yang lebih menyatu dan nyaman bagi pengguna.

Bottom bar transparan ini dirilis secara bertahap, dengan update dilakukan dari sisi server. Pengguna Android memerlukan aplikasi versi 19.47, sedangkan pengguna iOS harus memperbarui ke versi 19.49.

Selain itu, untuk pengguna desktop, efek buram juga diterapkan pada bagian atas layar.

Fitur Baru Lainnya

Pembaruan ini melengkapi berbagai perubahan lain di aplikasi YouTube, seperti desain ulang miniplayer, pengaturan yang lebih rapi di halaman Settings, dan kontrol kecepatan playback baru.

YouTube Shorts Makin Atraktif, Pengguna Bisa Buat Background Video Pakai AI

Di sisi lain, YouTube lagi-lagi membuat gebrakan baru buat kreator di Shorts. Fitur Dream Screen yang sebelumnya hanya bisa bikin background gambar, sekarang sudah bisa bikin background video berbasis AI.

Mengutip TechCrunch, Minggu (24/11/2024), fitur baru YouTube Shorts ini hadir berkat teknologi dari Google DeepMind, Veo, yang mampu membuat klip video 1080p dengan berbagai gaya sinematik. Cara menggunakannya juga mudah. 

Pengguna hanya tinggal buka kamera Shorts, pilih ikon green screen, lalu klik Dream Screen. Masukan teks seperti “Candy landscape” atau “Magical forest with a stream”, pilih gaya animasinya, dan klik Create.

Kemudian, pengguna kamu akan menemukan beberapa opsi latar belakang video yang siap dipakai untuk membuat konten makin keren.

Setelah pilih background video Shorts, pengguna juga bisa langsung rekam video dengan latar tersebut. YouTube mengatakan fitur ini sangat cocok untuk membuat suasana kreatif.

Tidak hanya itu, ke depannya YouTube juga memilki rencana memberikan fitur membuat klip video mandiri berdurasi enam detik langsung dari Dream Screen.

Fitur Dream Screen ini sekarang sudah tersedia di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Belum diketahui, apakah fitur ini juga akan hadir di negara lain, termasuk Indonesia. 

Menariknya, fitur Dream Screen ini bisa menjadi salah satu keunggulan YouTube Shorts dibanding TikTok. Sebab, saat ini TikTok baru bisa membuat background gambar berbasis AI, belum sampai ke video.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |