Meta Buka Monetisasi Facebook Stories! Kreator Bisa Cuan dari Konten Harian

16 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Meta terus mencari cara supaya Facebook tetap menarik buat kreator, tidak hanya berfokus pada Instagram atau TikTok. Sekarang, kreator yang tergabung dalam program Content Monetization bisa menghasilkan uang dari Facebook Stories.

Mengutip Engadget, Senin (17/3/2025), fitur monetisasi Facebook Stories ini tersedia secara global. Namun, pendapatan kreator tetap bergantung pada performa konten mereka unggah.

Syarat utama agar Stories bisa dimonetisasi adalah harus dipublikasikan secara publik. Buat kreator di Meta belum tergabung dalam program ini, Meta membuka kesempatan buat daftar langsung lewat situs resminya. 

Ini bukan pertama kalinya Meta coba menarik perhatian kreator. Sebelumnya, mereka juga sempat menawarkan bonus hingga USD 5.000 atau stara dengan Rp 81 juta buat kreator aktif di platform lain supaya mulai posting di Insatgram dann Facebook.

Langkah ini juga diduga sebagai strategi Meta untuk menarik kreator yang mungkin kehilangan akses ke TikTok karena masalah regulasi. Meskipun TikTok sementara masih aman, Meta tetap ingin memanfaatkan situasi buat menarik lebih banyak kreator ke platform mereka.

Dengan fitur baru ini, Facebook makin menarik buat kreator ingin dapat penghasilan tambahan dari konten yang udah biasa mereka bagikan. 

Promosi 1

Meta Garap Aplikasi Chatbot AI Mandiri?

Di sisi lain, Meta dikabarkan berencana meluncurkan aplikasi mandiri untuk asisten AI mereka, Meta AI. Hal ini dilakukan guna memperkuat persaingan dengan chatbot AI seperti ChatGPT dari OpenAI dan Gemini dari Google.

Menurut laporan CNBC, aplikasi mandiri Meta AI diprediksi akan dirilis pada kuartal fiskal berikutnya (sekitar April–Juni 2025). Saat ini, Meta AI hanya dapat diakses melalui platform Meta seperti Facebook dan WhatsApp.

Mengutip TechCrunch, Senin (3/3/2025), Meta juga dilaporkan tengah mengembangkan layanan berlangganan untuk Meta AI. Layanan ini disebut akan menawarkan fitur tambahan yang belum diumumkan. Sejauh ini, rincian harga layanan ini pun belum diketahui.

Dengan lebih dari 700 juta pengguna aktif bulanan, Meta AI menjadi bagian penting dari strategi Meta untuk memperkuat posisinya di bidang AI. Perusahaan ini juga aktif merilis model AI terbuka seperti Llama, yang diharapkan mampu membangun ekosistem saingan bagi OpenAI.

Sementara itu, sebelumnya diungkap kalau Meta berencana menggelar konferensi pengembang bertajuk LlamaCon pada akhir April. Konferensi pengembang ini akan berfokus pada pengembangan teknologi AI.

Dalam beberapa bulan terakhir, Meta memang semakin gencar memperkuat persaingannya di industri kecerdasan buatan (AI). 

Meta Gelontorkan Investasi Besar di Bidang AI

CEO Meta, Mark Zuckerberg mengungkapkan rencana investasi hingga $65 miliar untuk mendukung ambisi AI perusahaan. Selain itu, Meta berencana menggelar acara khusus yang berfokus pada AI pada 29 April mendatang.

Namun, peluncuran aplikasi mandiri memungkinkan perusahaan menjangkau pengguna di luar ekosistem tersebut. Seperti chatbot pesaingnya, Meta AI mampu menjawab pertanyaan, membuat gambar, mengedit foto, dan berbagai fungsi lainnya.

Dilansir dalam The Verge, Jumat (28/2/2025), Baru-baru ini Meta AI juga dibekali fitur memori, untuk memberikan rekomendasi yang lebih personal dan akurat.

"Tahun ini diprediksi menjadi momen di mana asisten AI yang cerdas dan bersifat personal dapat menjangkau lebih dari 1 miliar pengguna. Saya optimis Meta AI akan menjadi asisten AI terdepan," ujar Zuckerberg dalam panggilan konferensi laporan pendapatan kuartal keempat perusahaan pada Januari lalu.

Petugas memeriksa panel surya 150 Mpw yang mampu mensuplai 20 persen total kebutuhan operasional listrik masjid di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (17/02/2025). (merdeka.com/Arie Basuki)
Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |