SPBU Swasta Dikabarkan PHK Karyawan Buntut Stok BBM Kosong, Bahlil: Nanti Saya Cek

2 hours ago 1

loading...

Suasana stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell yang mengalami kekosongan stok BBM di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (4/2/2025). FOTO/Aldhi Chandra

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pemerintah telah memberikan kuota impor bahan bakar minyak (BBM) bagi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta. Pernyataan ini disampaikan Bahlil sekaligus menanggapi isu pemutusan hubungan kerja (PHK) di SPBU swasta akibat tidak ada pasokan.

"Sebenarnya, mereka bisa melakukan kolaborasi dengan Pertamina. Kemarin saya sudah pimpin rapatnya, Pertamina dan Wamen saya juga sudah lapor. Tapi nanti saya akan mengecek perkembangan terakhir dari tim yang kemarin saya bentuk untuk mengatasi ini," ujar dia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/9).

Baca Juga: Bahlil Buka Opsi SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Apakah Kualitasnya Sama?

Bahlil mengatakan, kuota impor BBM yang diberikan kepada SPBU swasta tahun ini bahkan sudah ditambah 10 persen dari kuota yang diberikan pada tahun 2024. "SPBU swasta sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan dengan 2024. Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan," kata Bahlil.

Sebagai contoh, Bahlil menjelaskan bahwa jika pada 2024 sebuah perusahaan mendapatkan kuota impor 1 juta kiloliter, maka pada 2025 pemerintah menaikkan menjadi 1 juta 100.000 kiloliter. "Ini biar clear ya, kita sudah memberikan kuota impor 110 persen," tegasnya.

Bahlil menambahkan, apabila SPBU swasta masih mengalami kekurangan stok, pemerintah meminta agar mereka berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero). "Kalau masih ada kekurangan kita minta untuk melakukan kolaborasi dengan Pertamina. Kenapa? Karena ini terkait dengan hajat hidup orang banyak," ujarnya.

Baca Juga: Warga RI Ramai-ramai Pindah ke BBM Non Subsidi, 1,4 Juta KL Ludes dalam Sekejap

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |