Platform AI Grammarly Ganti Nama Jadi Superhuman, Apa Saja Fitur Barunya?

Liputan6.com, Jakarta - Alat bantu menulis berbasis AI, Grammarly, kini bergabung dengan Coda, Superman Mail, dan Superhuman Go untuk menjadi bagian dari Superhuman. Seluruh fitur ini sudah diluncurkan dan tersedia untuk pengguna berlangganan Grammarly Pro berbayar.

Superhuman Go akan tersedia bagi pelanggan gratis hingga 1 Februari 2026, tetapi Superhuman belum mengonfirmasi harga pastinya setelah tanggal tersebut. Kini logo Grammaly sudah diganti untuk mencerminkan identitas baru perusahaan sebagai merek AI produktivitas.

“Ini benar-benar rumit dan sejujurnya 'menakutkan'. Namun kenyataannya, merek Grammarly tidak akan ke mana-mana,” ujar Kepala Produk Superhuman, Noam Lovinsky dalam wawancara dengan The Verge, dikutip Jumat (31/10/2025).

Perubahan merek ini sudah direncanakan sejak akhir 2024, ketika Grammarly mengakuisisi Coda. Setelah rebranding, Grammarly tetap masih ada, namun posisinya berubah karena Superhuman mengalihkannya dengan menawarkan platform berbasis AI yang berfungsi di setiap tab peramban.

Dengan koneksi ke lebih dari 100 aplikasi, Grammarly menawarkan bantuan kontekstual seperti menjadwalkan rapat berdasarkan Google Kalender pengguna, atau mendapatkan detail presentasi berdasarkan informasi dalam database.

Fitur paling krusial dari peluncuran ini adalah perkenalan Superhuman Go. Antarmuka Superhuman Go akan terlihat familier untuk pengguna Grammarly, di mana bilah sisinya berguna untuk melihat saran dan dapat mengetik perintah atau mengakses ke berbagai agen AI.

Salah satu bagian inti Superhuman adalah Superhuman Go yang dasarnya adalah asisten AI generatif Grammarly yang sudah ada dengan sentuhan dan fitur baru.

Superhuman Go berfungsi di setiap tab dan aplikasi. Selain itu, Superhuman Go juga memiliki agen yang dapat bertukar pikiran, mengambil informasi, mengirim email, menjadwalkan rapat, dan lainnya.

Mengutip laman Grammarly, Superhuman Go akan memberikan feedback dengan lebih baik atau bahkan lebih cepat. Keistimewaan Go yaitu dapat membantu tanpa perlu diminta.

Contohnya, Go akan menampilkan informasi yang dibutuhkan secara langsung sehingga pengguna tidak perlu berhenti dan mencari. Selain itu, ketika pengguna sedang menulis email kepada orang lain, Go akan mengaktifkan beberapa agen untuk memeriksa setiap kata.

Superhuman Go menambahkan lapisan proaktif ke perangkat yang digunakan sehari-hari, menjadikan setiap aplikasi terhubung.

Coda dan Mail diakuisisi oleh Grammarly karena memiliki banyak infrastruktur untuk AI proaktif.

Dokumen Coda sudah menyinkronkan data dari aplikasi lain untuk menciptakan satu sumber relevan. Nantinya, Coda akan secara otomatis memproses catatan menjadi item tindakan dan menawarkan untuk menugaskannya.

Coda akan menawarkan ide-ide yang sedang dibahas menjadi lebih ringkas dan memberikan draft yang dapat disusun pengguna. Di bawah arahan pengguna, Coda akan mengembangkan alur dan mencari dokumen riset.

Sementara Superhuman Mail mengelola kotak masuk pengguna dan menulis balasan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Draft ini nantinya memuat detail pekerjaan pengguna yang dikumpulkan dari kotak masuk, CRM (Customer Relationship Management), dan perangkat lainnya.

Di sisi lain, Amazon melakukan pemutuhan hubungan kerja (PHK) terhadap 14 ribu karyawan korporatnya. Informasi ini diumumkan pada Selasa (28/10/2025) waktu Amerika Serikat (AS) melalui laman resmi perusahaan.

Eksekutif Senior Amazon, Beth Galetti, menyampaikan pengurangan ini dilakukan karena keberlanjutan. Keputusan ini sebagai langkah strategis untuk mengurangi birokrasi, meningkatkan efisiensi, dan mengalihkan sumber daya untuk investasi.

Dilansir The Verge, Kamis (30/10/2025), Galleti tidak mengungkapkan peran apa saja yang akan dipangkas atau di mana posisi mereka. Sebagian besar karyawan memiliki waktu 90 hari untuk mencari pekerjaan baru secara internal.

Galetti merujuk pada pesan dari CEO Andy Jassy pada Juni 2025 yang dikirimkan kepada karyawan, mempromosikan AI generatif sebagai sumber peningkatan efisiensi yang diinginkan Amazon, serta arah strategisnya untuk produk dan layanan.

Meskipun Amazon berada dalam posisi yang kuat, keputusan PHK ini secara langsung dikaitkan dengan upaya perusahaan untuk bertransformasi ke era AI (mengganti sumber daya manusia/SDM ke AI).

Andy sebelumnya mengisyaratkan bahwa investasi besar pada alat AI akan memungkinkan perusahaan mencapai peningkatan efisiensi, yang pada akhirnya dapat mengurangi jumlah tenaga kerja di beberapa posisi.

Juru bicara Amazon, Kelly Nantel, mengatakan “AI bukanlah alasan di balik sebagian besar pengurangan.”

Memo Galetti mengatakan bahwa Amazon berharap akan terus melakukan perekrutan tenaga kerja di bagian-bagian utama pada 2026.

Namun demikian, perusahaan juga menargetkan peningkatan efisiensi yang menunjukkan bahwa kemungkinan akan ada  lebih banyak PHK di masa mendatang.

Putaran PHK besar terakhir Amazon terjadi pada 2022 hingga awal 2023. Saat itu, 27 ribu pekerja diberhentikan. Dalam pernyataannya, perusahaan memutuskan untuk memanfaatkan otomatisasi, robotika, dan AI--sekaligus memangkas biaya tenaga kerja.