Pengguna Instagram Bisa Ganti Ikon Aplikasi, Ini Syarat dan Caranya

1 day ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Instagram resmi meluncurkan beberapa opsi ikon aplikasi yang bisa digunakan dan dipilih pengguna remaja. Pembaruan ini dilakukan untuk memenuhi kreativitas diri bagi pengguna muda. Sayangnya, perubahan ikon Instagram hanya tersedia eksklusif untuk pengguna remaja.

Melalui aplikasi Threads, Instagram mengumumkan sedang memperbarui akun remaja untuk membantu mereka fokus dengan hal-hal yang paling penting bagi mereka, teman-teman, konten yang mereka pedulikan, dan memiliki pilihan untuk pengalaman.

Instagram menyediakan enam visual khusus yang berbeda. Desain ini dirancang oleh ilustrator @doncarrrlos. Ikon baru tersebut menampilkan berbagai warna dan suasana, mulai dari fire, floral, cosmic, dan slime.

Dilansir Sosial Media Today, Selasa (28/10/2025), tim desain Instagram menjelaskan melalui kreativitas ilustrator @doncarrrlos, pihaknya memperkenalkan enam estetika berbeda yang dapat digunakan oleh remaja untuk bisa menyesuaikan ikon aplikasinya.

Menurut tim desain Instagram, penambahan opsi ikon aplikasi baru dapat dipilih dengan mudah. Caranya dengan membuka aplikasi yang terletak di bagian atas umpan utama (home feed) untuk mengakses pilihan ikon yang tersedia.

Akan tetapi, pada pengumumannya di Threads, sebagian besar pengguna menyayangkan pembaruan ini hanya untuk remaja. Mereka berkomentar kalau pengguna dewasa juga menginginkan hal yang sama.

Diwartakan Tech Crunch, Instagram menyatakan tidak berencana untuk memperluas akses ikon bagi pengguna dewasa atau pelanggan berbayar.

Promosi 1

Instagram Perketat Pembatasan Konten Remaja

Di sisi lain, Instagram kembali memperketat pembatasan konten yang dapat dilihat oleh jutaan pengguna muda. Platform milik Meta itu mengumumkan bahwa pengaturan keamanan untuk "Teen Accounts" (Akun Remaja) kini diselaraskan dengan pedoman untuk film berating PG-13.

Untuk diketahui, PG-13 merupakan peringatan bagi orang tua bahwa konten mungkin tidak sesuai untuk anak di bawah 13 tahun.

Konten dengan rating itu mungkin mengandung adegan kekerasan yang intens, bahasa kasar, konten seksual, atau tema-tema dewasa yang lebih kompleks.

Mengutip CNN, Rabu (15/10/025), langkah Meta ini merupakan upaya paling signifikan untuk melindungi pengguna muda setelah bertahun-tahun menuai kritik dari orang tua dan legislator terkait dampak aplikasi terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan remaja.

Pengaturan Akun Remaja yang diluncurkan tahun lalu menerapkan perlindungan privasi bawaan dan batas konten bagi sebagian besar pengguna remaja, membatasi unggahan terkait kekerasan, prosedur kosmetik, atau self-harm (melukai diri sendiri).

Instagram menyatakan tidak akan mempromosikan, dan bahkan dapat menyembunyikan, unggahan yang menampilkan bahasa keras atau konten yang dapat mendorong "perilaku berbahaya," seperti aksi berisiko atau konten yang menampilkan perlengkapan terkait mariyuana. 

Blokir Pencarian yang Tak Pantas

Selain itu, remaja tidak akan dapat mengikuti akun yang secara rutin membagikan konten yang tidak pantas.

Jika mereka sudah mengikuti akun tersebut, mereka tidak akan lagi dapat melihat atau berinteraksi dengan kontennya, mengirim atau menerima pesan langsung (direct message/DM), atau melihat komentar akun tersebut di unggahan lain.

Instagram juga akan memblokir berbagai istilah pencarian yang lebih luas untuk remaja, termasuk 'alkohol' dan 'gore'.

Bahkan, chatbot AI milik Meta "tidak boleh memberikan tanggapan yang tidak pantas untuk usia dan terasa tidak pada tempatnya dalam film PG-13."

"Sama seperti kamu mungkin melihat beberapa konten sugestif atau mendengar beberapa bahasa keras dalam film PG-13, remaja sesekali mungkin melihat hal serupa di Instagram--tetapi kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk menjaga kejadian tersebut sesering mungkin," Meta menjelaskan dalam unggahan blog.

Efektivitas Perlindungan dan Kontroversi Chatbot

Pembaruan ini hadir menyusul serangkaian laporan yang mempertanyakan efektivitas perlindungan Akun Remaja.

Sebuah studi yang diterbitkan awal bulan ini oleh kelompok keselamatan online dan advokasi anak, menemukan hampir 60% remaja berusia 13 hingga 15 tahun yang menggunakan pengaturan Akun Remaja Instagram melaporkan telah melihat "konten tidak aman dan pesan yang tidak diinginkan" dalam enam bulan terakhir.

Meta membantah laporan itu, menyebutnya bias dan mengabaikan remaja yang memiliki pengalaman positif di platform.

Sebelumnya, Reuters dan Wall Street Journal juga melaporkan bahwa chatbot AI Meta diketahui "menggoda" dan terlibat dalam roleplay romantis atau seksual dengan pengguna muda.

Perusahaan mengatakan tengah memperbarui cara chatbot-nya berinteraksi dengan remaja dan membatasi karakter AI yang dapat berinteraksi dengan pengguna muda di platform-nya.

Keputusan Instagram juga bertepatan dengan upaya sejumlah negara dan negara bagian yang bergerak untuk membatasi atau bahkan melarang sepenuhnya akses media sosial bagi sebagian remaja.

Perdana Menteri Denmark baru-baru ini mengumumkan akan melarang media sosial untuk anak di bawah 15 tahun, meskipun orang tua diberi opsi untuk menyetujui penggunaannya untuk remaja berusia 13 tahun ke atas.

Respons dari Meta dan Asosiasi Film

Meta menyatakan perubahan ini merupakan respons terhadap orang tua yang meminta panduan yang lebih jelas dan kontrol lebih besar atas pengalaman anak-anak mereka di Instagram.

"Kami memutuskan untuk menyelaraskan kebijakan kami dengan standar independen yang dikenal oleh orang tua," ujar perusahaan tersebut.

Namun, Motion Picture Association (MPA), asosiasi yang mendistribusikan peringkat film, menyatakan tidak relevan dengan pengumuman Meta.

Ketua dan CEO MPA, Charles Rivkin, menegaskan bahwa MPA tidak dihubungi oleh Meta sebelum pengumuman alat moderasi konten baru untuk Akun Remaja Instagram.

"Kami menyambut baik upaya untuk melindungi anak-anak dari konten yang mungkin tidak sesuai untuk mereka, tetapi pernyataan bahwa alat baru Instagram akan 'dipandu oleh rating film PG-13' atau memiliki koneksi apa pun dengan sistem peringkat industri film adalah tidak akurat," tegas Rivkin.

Konten Terbatas

Pembatasan konten baru Meta akan diterapkan secara otomatis untuk semua pengguna di bawah usia 18 tahun. Meskipun demikian, remaja dapat kembali ke pengaturan sebelumnya dengan izin orang tua jika akun mereka telah terhubung.

Pembaruan ini juga memungkinkan orang tua yang akunnya terhubung dengan akun remaja mereka untuk mengaktifkan pengaturan yang lebih ketat, yang disebut "Konten Terbatas" (Limited Content).

Meta menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk memperkirakan usia pengguna, terlepas dari tanggal lahir yang mereka daftarkan, sebagai upaya untuk mengidentifikasi remaja yang mungkin sengaja menghindari perlindungan.

Pembatasan ini akan diluncurkan secara bertahap kepada remaja di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada mulai Selasa, dan ke seluruh dunia dalam beberapa bulan mendatang.

Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |