Pemerintah dan Kebijakan Guru

9 hours ago 4

loading...

Hendarman - Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kemendikbudristek/ Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan. Foto/Dok Pribadi

Hendarman
Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kemendikdasmen/Ketua Dewan Pakar Jabatan Fungsional Analis Kebijakan INAKI (Ikatan Nasional Analis Kebijakan)/Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai guru”. Kutipan ini menyoroti peran fundamental guru dalam memajukan bangsa, karena mereka membentuk generasi penerus dan membebaskan dari kebodohan. Dengan menghargai guru, sebuah bangsa menunjukkan pengakuan terhadap kontribusi mereka dalam mencerdaskan dan membentuk karakter masyarakat, yang merupakan salah satu wujud dari menghargai pahlawan pendidikan.

Tidak dapat dihindari bahwa guru adalah fondasi sistem pendidikan. Kualitas mereka sangat menentukan kualitas pembelajaran serta daya saing suatu bangsa. Meski semua negara memiliki kebutuhan untuk memperkuat profesi guru, kebijakan yang ditempuh menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan antara negara maju dan negara berkembang, baik dari sisi prioritas, sistem, maupun tantangannya.

Kebijakan Guru di Negara-Negara Maju
Negara maju cenderung menerapkan kebijakan berbasis kualitas, profesionalitas, dan standar mutu yang konsisten. Ini dapat ditemui misalnya di Finlandia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Kanada. Indikator pembeda utama antara lain adanya (1) seleksi guru ketat dan sistematis, (2) pendidikan prajabatan yang kuat, (3) pengembangan keprofesian yang berkelanjutan, (4) karier guru yang terstruktur dan terbuka, serta (5) adanya dukungan kesejahteraan dan status sosial.

Indikator seleksi guru ketat dan sistematis dicirikan oleh adanya proses seleksi yang sangat kompetitif untuk calon guru, hanya lulusan terbaik yang diterima menjadi guru, serta ada uji kompetensi akademik, pedagogik, sosial, dan moral. Pendidikan prajabatan yang kuat sebagai indikator lain ditandai oleh penetapan standar minimal pendidikan adalah sarjana (S1) + sertifikasi khusus, pendidikan profesi guru sangat terstruktur, dan sebagian negara mewajibkan magang mengajar 1-2 tahun.

Sementara pengembangan keprofesian yang berkelanjutan dicirikan oleh adanya program pelatihan dan reskilling berkala, mentoring untuk guru junior, dan pemberian beasiswa dalam rangka pengembangan professional. Yang menarik dari negara-negara tersebut adalah bahwa karier guru menjadi indikator yang dilakukan secara terstruktur dan terbuka. Untuk itu maka promosi dilakukan berdasarkan prestasi dan kompetensi; sistem insentif berbasis kinerja, bukan semata masa kerja; serta budaya evaluasi yang serius tetapi suportif.

Kelima yaitu indikator dukungan kesejahteraan dan status sosial bagi guru. Apa yang dilakukan negara-negara tersebut? Ada tiga ciri yaitu gaji awal kompetitif dibandingkan dengan profesi lain; adanya jaminan pensiun, kesehatan, dan perlindungan kerja kuat; dan guru memiliki status sosial yang tinggi.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |