IHSG Cetak Rekor Tertinggi: Euforia, Risiko, dan Peluang

8 hours ago 3

loading...

Perdana Wahyu Santosa, Profesor Ekonomi, Dekan FEB Universitas YARSI, Direktur Riset GREAT Institute. Foto/Istimewa

Perdana Wahyu Santosa
Profesor Ekonomi, Dekan FEB Universitas YARSI, Direktur Riset GREAT Institute

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, menegaskan posisi pasar modal Indonesia sebagai salah satu destinasi menarik di kawasan. Kenaikan ini tidak hanya bersifat simbolis; ia membawa implikasi nyata bagi investor ritel, institusi, hingga pembuat kebijakan.

Dalam beberapa pekan terakhir, IHSG menembus level tertinggi sepanjang masa, ditopang oleh arus dana asing, sentimen domestik yang relatif stabil, serta katalis teknikal seperti rebalancing indeks global. Sejak awal tahun, indeks berulang kali mencetak all time high, sejalan dengan lonjakan nilai penghimpunan dana di pasar modal yang sudah mencapai ribuan triliun rupiah (lihat Gambar 1).

 Euforia, Risiko, dan Peluang

Gambar 1. Perkembangan IHSG 2 Januari-6 November 2025

Artinya sederhana tapi penting: pasar sedang “on fire,” di mana minat terhadap aset berisiko meningkat (saham), dan Indonesia kembali masuk radar global. Namun bagi pengamat yang terbiasa berpikir dengan kacamata risiko, pertanyaan berikutnya bukan “seberapa tinggi bisa naik?”, melainkan “seberapa berkelanjutan dan sehat kenaikan ini?”.

Di balik angka-angka hijau di layar, dinamika pasar modal selalu merupakan hasil tarik-menarik antara fundamental, likuiditas, psikologi, dan kebijakan. Euforia sering kali benar, tapi jarang lengkap. Tugas analis adalah melengkapi cerita itu.

Dana Asing, Sentimen Positif, dan Efek Indeks

Rekor “all time high” IHSG belakangan ini tentunya tidak terjadi dalam ruang hampa. Beberapa faktor kunci saling menguatkan, seperti:

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |