Lindungi Tenaga Kesehatan dan Relawan Kemanusiaan di Gaza!

7 hours ago 1

loading...

Ratusan dokter dan tenaga kesehatan dari berbagai organisasi profesi dan lembaga kemanusiaan menggelar aksi damai bertajuk Protect Them: Lindungi Tenaga Kesehatan dan Relawan Kemanusiaan di Gaza. Foto/Istimewa

JAKARTA - Ratusan dokter dan tenaga kesehatan dari berbagai organisasi profesi dan lembaga kemanusiaan menggelar aksi damai bertajuk "Protect Them: Lindungi Tenaga Kesehatan dan Relawan Kemanusiaan di Gaza”. Aksi damai dimulai pukul 15.30 WIB di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, dan dilanjutkan dengan konvoi ambulans dari Patung Kuda menuju Bundaran HI.

Konvoi memutar sebanyak tiga kali sebagai bentuk penghormatan simbolik terhadap para tenaga medis yang gugur. Aksi damai itu digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap para tenaga kesehatan dan relawan kemanusiaan yang menjadi korban kekerasan di Gaza, Palestina.

Ratusan peserta kegiatan yang diinisiasi oleh Aliansi Rakyat Bela Palestina ini terdiri dari perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kementerian Kesehatan RI, MER-C, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), serta masyarakat umum.

Mereka membawa pesan-pesan kemanusiaan seperti bertuliskan "Lindungi Tenaga Kesehatan, Ambulans Bukan Target, hingga Gaza Urusan Kita juga sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran hukum humaniter internasional”.

Aksi ini digelar menyusul pengakuan Israel yang menyatakan tentaranya menembak 15 petugas medis di Gaza Selatan pada 24 Maret 2025. Israel berdalih konvoi medis itu mencurigakan, namun video yang dirilis The New York Times memperlihatkan ambulans dalam kondisi menyala lampunya saat ditembaki.

Dalam rekaman tersebut, paramedis Refat Radwan terdengar mengucapkan doa terakhirnya sebelum tertembak. Menurut Forum Dokter dan Tenaga Kesehatan untuk Palestina (FODKES Palestina) yang diwakili Piprim Basarah Yanuarso, jumlah korban meninggal dunia di Gaza telah mencapai 50.669 orang, termasuk 17.954 anak-anak dan 13.365 perempuan hingga 7 April 2025.

Dari jumlah itu, 1.516 di antaranya adalah tenaga kesehatan, sementara seluruh rumah sakit di Gaza dalam kondisi lumpuh, dengan hanya 17 yang berfungsi sebagian. “Ini adalah bentuk solidaritas sejawat, bahwa kami tidak tinggal diam melihat rekan-rekan medis dibantai saat menjalankan tugas kemanusiaan,” ujar dr. Piprim.

FODKES Palestina menyampaikan tujuh pernyataan sikap.

Pertama, hentikan genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza maupun Tepi Barat.

Kedua, mengutuk Israel dan Amerika Serikat yang bersama-sama melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina, terlebih terhadap para tenaga kesehatan dan relawan kemanusiaan.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |