Liputan6.com, Semarang - Dikenal sebagai salah satu warisan budaya masyarakat Jepara, Dirgantara Tenun Ikat, salah satu produsen tenun Troso Jepara, mencoba menjaga asa budaya sekaligus mengangkat perekonomian masyarakat setempat.
"Tenun Troso memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari jenis kain tenun daerah lain," ujar pemilik Dirgantara Tenun Ikat Saiful Muhammad Abidin.
Berproduksi di Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Dirgantara Tenun Ikat, mampu menggerakkan roda perekonomian daerah dengan memberdayakan perajin lokal.
"Berdiri sejak 2023, kami telah berkontribusi besar dalam menjaga eksistensi tenun Troso," kata dia.
Tak hanya itu, hadirnya fasilitas e-commerce seperti Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada, mampu dioptimalkan perusahaan sebagai strategi utama untuk memperluas jangkauan pasar.
Saat ini, kapasitas produksi perusahaan mencapai 15 ribu potong kain per bulan, serta tiga ribu pakaian jadi, Dirgantara Tenun Ikat siap memenuhi permintaan pasar nasional.
"Kami pun optimis menatap peluang ekspor ke mancanegara di masa depan," kata dia.
Dengan mempertahankan penggunaan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) ujar dia, perusahaan berusaha menghasilkan kain berkualitas tinggi dengan motif khas yang menggabungkan unsur tradisional dan modern.
Ragam Motif
Beberapa motif yang menjadi ciri khas tenun Troso antara lain misris, krisna, ukir, rantai, mawar, burung, bambu, dan naga. Motif ini tdak hanya bernuansa klasik, tetapi juga dimodifikasi agar lebih sesuai dengan tren fashion saat ini.
"Inovasi ini menjadi bukti bahwa tenun Troso dapat terus berkembang tanpa kehilangan identitasnya," kata dia.
Selain mengenalkan budaya lokal melalui produksi, Dirgantara Tenun Ikat juga memiliki misi sosial dengan menggandeng para perajin di Jepara.
"Perusahaan kami memastikan bahwa keahlian menenun tetap lestari dan diwariskan ke generasi berikutnya," kata dia.
Tidak hanya itu, Dirgantara Tenun Ikat kerap melibatkan diskusi dengan masyarakat sekitar dalam setiap mengambil kebijakan rencana bisnis yang akan dijalankan perusahaan.
"Kami berharap agar program yang dijalankan tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar," papar dia.
Kemudian, untuk mensiasati ragam kebutuhan pasar di industri tekstil, Dirgantara Tenun Ikat terus melakukan inovasi dengan mengikuti tren fashion yang sedang berkembang.
"Dengan adanya tim desainer khusus, perusahaan ini mampu menciptakan produk yang tidak hanya sesuai dengan budaya lokal, tetapi juga menarik bagi pasar luas," kata dia.
Meski menghadapi tantangan dari persaingan pasar, perusahaan melihat hal itu sebagai peluang berkolaborasi dengan brand lain, dalam memperluas jaringan pemasaran.
"Dengan menjaga kualitas dan inovasi, perusahaan ini optimis dapat menjadi pusat tren fashion berbasis tenun di masa depan," kata dia.
Jaga Warisan Budaya
Dengan Ragam upaya itu, ia berharap kehadiran Dirgantara Tenun Ikat tidak hanya fokus berbisnis, namun juga mampu penjaga warisan budaya yang berharga.
"Kami siap membawa tenun Troso ke pasar yang lebih luas, sekaligus meningkatkan kesejahteraan pengrajin lokal," kata dia.
Terakhir, dengan ajeg menjaga kualitas, keberlanjutan, dan inovasi, ia optimis perusahaan mampu bersaing di tingkat lebih besar, sesuai dengan filosofi yang disampaikan pendirinya.
"Mimpi yang kita pikirkan akan berubah menjadi rencana, ketika rencana kita ucapkan akan berubah menjadi komitmen, dan ketika komitmen kita lakukan akan menjadi kenyataan," ujar dia.