Liputan6.com, Jakarta - Perubahan besar kembali terjadi di Twitter, yang kini dikenal sebagai X, setelah CEO Elon Musk mengumumkan bahwa pengguna yang diblokir tidak akan sepenuhnya terhalang dari melihat akun publik.
Dengan kata lain, meski pengguna bisa memblokir orang lain dari berinteraksi, mereka masih bisa melihat postingan publik.
Sebelumnya, fitur blokir membuat akun pengguna yang diblokir hampir tidak terlihat. Walau Elon Musk pernah mengancam bakal menghapus fitur ini sepenuhnya, keputusan terbaru ini terlihat lebih bijak.
Dengan tetap mempertahankan kemampuan untuk memblokir, Musk mencoba mengurangi potensi stalking dan pelecehan yang mungkin terjadi bila fitur ini dihapus.
Dikutip dari Android Police, Selasa (24/9/2024), banyak pengguna yang merasa perubahan ini tidak menguntungkan. Beberapa bahkan menyebutnya sebagai "ide buruk".
Mereka khawatir bahwa fitur baru ini cuma bakal jadi tombol bisu yang enggak efektif, mengingat bahwa orang yang diblokir tetap bisa mengawasi aktivitas pengguna.
Fungsi pasti dari fitur yang baru ini masih belum jelas dan bisa jadi berbeda untuk setiap jenis akun.
Sampai saat ini, Musk belum memberikan tanggapan resmi mengenai perubahan ini, dan banyak yang berharap supaya langkah selanjutnya bisa lebih mengutamakan privasi pengguna.
X atau Twitter Uji Coba Hapus Like, Comment, dan Repost di Replies
Sebelumnya, X/Twitter sedang menguji penghapusan tombol like, comment, dan repost beserta informasi jumlah dari balasan postingan.
Tidak hanya itu, perusahaan media sosial kini dimiliki oleh Elon Musk tersebut juga akan menghapus jumlah views dari balasan postingan.
Meskipun perubahan ini belum dirilis, hal tersebut sudah ditemukan dalam kode aplikasi X terbaru untuk iOS v10.53 oleh pengguna dengan akun @aaronp613.
Perlu dicatat, fitur baru dan perubahan di platform ini terkadang tidak selalu dirilis secara resmi atau tidak diluncurkan sama sekali oleh perusahaan.
Meski begitu, penemuan ini menunjukkan Twitter secara serius mempertimbangkan langkah tersebut dan resmi menguji penghapusan tombol dan penghitungan ini.
Penghapusan fitur ini hanya akan memengaruhi tampilan reply saat melihat postingan asli. Jika pengguna mengklik balasan, halaman postingan untuk balasan tersebut akan menampilkan tombol dan tampilan suka, komentar, dan repost.
Sementara itu, perusahaan juga disebutkan sedang bersiap merelokasi karyawan di kantor pusat X tersebut dalam waktu dekat ini. Mengutip The Guardian, Selasa (6/8/2024), karyawan X di San Francisco bakal pindah ke kantor baru di Palo Alto dan San Jose.
Informasi ini diungkap oleh CEO Linda Yaccarino lewat memo internal perusahaan media sosial tersebut.
Aplikasi Twitter Raib dari App Store untuk Mac, Pengguna Dipaksa Beralih ke Browser
Aplikasi Twitter resmi raib dari toko aplikasi atau App Store untuk Mac. Baik mencari menggunakan keyword "Twitter" atau "X", tim Tekno Liputan6.com tidak menemukan aplikasi tersebut.
Tak hanya itu, pengguna baru yang ingin mengunduh aplikasi X/Twitter dengan cara googling pun akan disajikan tampilan ikon App Store dengan tulisan "Connecting".
Ini menandakan aplikasi tersebut memang sudah dihapus dari toko aplikasi milik Apple tersebut, setidaknya bagi pengguna baru yang ingin download X di perangkat Mac.
Sementara bagi pengguna iPhone dan iPad, mereka masih dapat menemukan aplikasi X di App Store mereka masing-masing.
Kabar ini mencuat setelah pengguna X dengan akun @vedantapps menulis, "akhir sebuah era - aplikasi Twitter Mac kii sudah tidak tersedia di App Store."
Hingga berita ini ramai beredar di internet, Elon Musk atau pihak X belum buka bicara tentang hilangnya aplikasi media sosial tersebut di platform Mac.
Namun banyak pihak mengatakan, Twitter versi Mac ini memang tidak pernah diurus dan sama sekali tidak memiliki fitur modern semenjak Elon Musk mengambil alih medsos tersebut.
Beberapa orang mengatakan, mereka berhasil menggunakan Twitter versi iPad di laptop bertenaga chipset silikon milik Apple tersebut.
Akan tetapi, TechCrunch mengatakan penggunaan aplikasi X versi iPad ke perangkat Mac ini memiliki kendala tersendiri dan berpotensi membuat akun pengguna diblokir.
Lalu bagaimana bila pengguna Mac ingin mengakses X atau Twitter? Satu-satunya cara adalah via browser Safari, Google, atau semacamnya.
Apakah hal ini menandai tahap "evolusi" yang akan Elon Musk lakukan terhadap medsos yang dulu identik dengan logo burung berwarna biru tersebut?