loading...
Video musik dari komedian Yaman mengolok-olok para pemimpin Arab yang dianggap sebagai kawan Israel. Foto/X/@MustafaalMomry
SANAA - Komedian dan kreator konten Yaman, Mustafa al-Momry, menjadi viral dengan video musik satir barunya; "Love of Israel", yang secara jenaka mengkritik para pemimpin Arab atas kedekatan mereka dengan Israel di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Video musik berdurasi tiga menit 41 detik, yang diunggah di X pada 5 April dan kini telah ditonton lebih dari 370.000 kali, memadukan humor, ironi, dan komentar politik yang berani.
Video ini menampilkan Momry yang mengenakan pakaian keagamaan tradisional Yahudi, memerankan karakter Israel yang berlebihan yang berinteraksi dengan empat tokoh berkostum yang mewakili para pemimpin Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Yordania.
Dalam penggambaran yang lucu, para pemimpin Arab terlihat memberinya hadiah—bunga, buah, dan dupa—sementara dia menyanyikan baris pembuka: "Cinta Israel adalah proyek Zionis...Kalian, negara-negara yang telah menormalisasi hubungan."
Video tersebut merujuk pada negara-negara yang memiliki hubungan kontroversial formal dengan Israel, seperti Mesir, Yordania, dan UEA, dan secara jenaka menyertakan Arab Saudi—yang belum menormalisasi hubungan tetapi sedang berupaya untuk melakukannya—meskipun perang brutal Israel sedang berlangsung di Gaza.
Dengan menggunakan filter wajah, Momry menirukan penampilan Raja Abdullah II dari Yordania, Presiden Abdel Fattah al-Sisi dari Mesir, Putra Mahkota Mohammed bin Salman dari Arab Saudi, dan Presiden Mohammed bin Zayed Al Nahyan dari UEA. Lirik lagunya diambil dari lelucon populer dan kekecewaan publik yang sering diungkapkan di dunia Arab, menggabungkan sindiran politik dengan komentar sosial.
Satu baris sindiran menyebut UEA sebagai "pendiri normalisasi", merujuk pada Perjanjian Abraham yang kontroversial tahun 2020—perjanjian yang ditengahi Amerika Serikat yang membuat Israel menjalin hubungan dengan UEA, Bahrain, dan Maroko.
Di baris lain, karakter Momry bernyanyi: "Dari Efrat ke Nil tidak cukup bagiku...tanah ini milikku, milikku, milikku!"—sindiran satir terhadap apa yang disebut teori "Israel Raya", yang telah lama beredar dalam wacana politik di Israel dan di seluruh wilayah.
Para pemimpin Arab dalam video tersebut tampak acuh tak acuh terhadap penderitaan di Gaza, sambil mengaku sangat mengagumi Israel. Sementara itu, Momry menyindir berbagai tantangan domestik seperti polusi dan kesulitan ekonomi, yang menunjukkan adanya kesenjangan antara prioritas kepemimpinan dan masalah rakyat.