Satu Tahun Prabowo-Gibran, Polri Kunci di Balik Keberhasilan Program Ketahanan Pangan

3 hours ago 4

loading...

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meninjau SPPG di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Foto/SindoNews

JAKARTA - Satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran menandai fase baru dalam sejarah pembangunan kedaulatan pangan dan pemerataan gizi masyarakat. Keberhasilan program unggulan tersebut tidak lepas dari peran institusi Polri.

Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Ikatan Alumni ITB, R Haidar Alwi mengatakan, di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan fluktuasi harga pangan dunia, keberhasilan dua program unggulan swasembada pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi bukti bahwa arah kebijakan negara mulai kembali pada semangat berdikari sebagaimana dicanangkan para pendiri bangsa.

"Namun yang menarik, salah satu aktor kunci di balik keberhasilan awal dua program tersebut bukan berasal dari kementerian teknis semata, melainkan lembaga keamanan yakni, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo," kata Haidar Alwi, Senin (20/10/2025).

Peran Polri dalam mewujudkan swasembada pangan menunjukkan transformasi paradigma keamanan nasional tidak lagi sebatas menjaga ketertiban masyarakat, tetapi juga menjamin ketahanan pangan sebagai bagian dari stabilitas sosial-ekonomi. Polri memandang dirinya bukan sekadar penegak hukum, melainkan penggerak produktivitas nasional.

Baca juga: Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Poltracking Indonesia: 78,1% Masyarakat Puas

Berbagai inovasi yang diluncurkan Polri menunjukkan pendekatan ilmiah dan kolaboratif. Pemanfaatan bibit unggul hibrida P27 dan pupuk tekno MIGO Presisi Bhayangkara menjadi terobosan nyata dalam menggenjot hasil panen dari sebelumnya hanya 4 ton per hektare menjadi rata-rata 9 hingga 14 ton per hektare.

"Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan representasi efisiensi dan kemandirian baru dalam sektor pertanian yang selama ini terjebak dalam ketergantungan terhadap impor," katanya.

Langkah Polri tidak berhenti pada peningkatan produktivitas lahan, tetapi juga pada pembangunan kapasitas manusia dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan. Rekrutmen bintara khusus pertanian adalah bentuk sinergi konkret antara profesionalisme kepolisian dan penguatan sumber daya pertanian nasional.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |