loading...
Operasi Bunyan Marsoos terinspirasi dari Alquran Surat As-Shaff ayat 4. Foto/X/@TweetsByZaid
ISLAMABAD - Pakistan menembakkan pesawat nirawak dan rudal, termasuk rudal Fattah-1, ke India dalam serangan sebelum fajar pada hari Sabtu di bawah apa yang disebut media Pakistan sebagai Operasi Bunyan Marsoos.
Penembakan rudal balistik Fattah-1 terjadi saat Pakistan meningkatkan situasi sehari sebelumnya yang menargetkan 26 lokasi di India dengan pesawat nirawak dan rudal setelah Operasi Sindoor India.
"Pakistan telah memulai 'Operasi Bunyan-un-Marsoos'," lapor Radio Pakistan.
Nama Operasi Bunyan Marsoos Terinspirasi dari Alquran Surat As-Shaff Ayat 4
1. Terinspirasi dari Alquran
Melansir Al Jazeera, "Bunyan Marsoos adalah frasa bahasa Arab yang secara langsung diterjemahkan menjadi 'sebuah bangunan yang terbuat dari timah'."
Menurut Al Jazeera yang berbasis di Qatar, ayat dari Al-Quran yakni Surat As-shaff ayat 4 tersebut berbunyi: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan perang, seolah-olah mereka adalah bangunan yang kokoh."
Dengan nama tersebut, Pakistan mungkin ingin menggambarkan dirinya sebagai tembok atau bangunan yang tidak dapat ditembus yang berjuang demi suatu tujuan.
Eskalasi besar-besaran tersebut terjadi setelah India menyerang kamp-kamp pejuan di Pakistan dan Kashmir yang diduduki Pakistan (POK) sebagai bagian dari Operasi Sindoor setelah serangan teroris Pahalgam pada 22 April yang menewaskan 26 warga sipil.
2. Fokus pada Pertahanan
Namun, apa yang diungkapkan Pakistan dengan nama Bunyan Marsoos adalah bahwa Pakistan berada dalam posisi bertahan setelah India tidak hanya menangkis serangannya, tetapi juga menyerang balik, menghantam empat pangkalan udara militernya, termasuk yang penting di Rawalpindi.
3. Pertama Kali Menyerang Provinsi Punjab
Ini adalah pertama kalinya sejak Perang 1971 India menyerang target di provinsi Punjab, jauh di wilayah Pakistan. Kamp teror di Punjab Pakistan berjarak 100 km dari perbatasan.
Penggunaan ayat Al-Quran juga bisa menjadi bagian dari pola yang memberikan serangan bernada keagamaan.
Di Pahalgam pada 22 April, pejuang Pakistan dan yang dilatih di Pakistan meminta para turis untuk membaca kalma untuk mengidentifikasi non-Muslim, dan menembak mati mereka dari jarak dekat di depan anggota keluarga mereka.
4. Menonjolkan Perbedaan dengan India
Kesamaan dalam serangan itu juga muncul setelah Jenderal Asim Munir bersiul-siul.
"Para leluhur kami percaya bahwa kami berbeda dari umat Hindu dalam setiap aspek kehidupan. Agama kami berbeda. Adat istiadat kami berbeda... Itulah dasar Teori Dua Negara," kata Jenderal Munir pada 16 April.
Menurut laporan, hal ini dianggap sebagai sinyal bagi aset teror Pakistan.
Pakistan telah menargetkan gurdwara, biara, dan kuil di India dengan pesawat nirawak dan rudal sejak Operasi Sindoor. Sementara India hanya menargetkan kamp-kamp teror, Pakistan telah mencoba menyerang wilayah sipil dan militer.
"Pakistan kembali berusaha keras untuk memberikan corak komunal pada situasi tersebut dengan maksud untuk menciptakan perselisihan. Kami tidak terkejut," Misri menambahkan. "Persatuan India yang teguh itu sendiri merupakan tantangan bagi Pakistan," kata Menteri Luar Negeri Vikram Misri pada 9 Mei.
(ahm)