loading...
Rudal-rudal Iran hantam Tel Aviv, Israel sebagai balasan setelah militer Zionis serang Teheran. Foto/Screenshot video Al Jazeera
JAKARTA - Perang Iran-Israel pecah sejak Jumat (13/6/2025). Ini dimulai dengan agresi militer Zionis terhadap situs-situs militer dan nuklir Teheran.
Mengapa perang dua musuh bebuyutan ini pecah? Apa saja target yang dibombardir? Berapa banyak korban jiwa di kedua belah pihak? Berikut ini ulasan lengkapnya.
Baca Juga: Perang Mencekam! Israel Serang Situs Migas South Pars, Iran Gempur Kilang Minyak Haifa
Perang Iran vs Israel Pecah
1. Kapan Perang Dimulai?
♦Perang antara Israel dan Iran resmi dimulai pada 13 Juni 2025, ketika Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah lokasi strategis di Iran—termasuk fasilitas nuklir di Natanz dan Isfahan—yang dinamai “Operation Rising Lion”.
♦Iran membalas dengan meluncurkan serangan rudal dan drone ke situs-situs militer Israel dengan nama sandi "True Promise III Operation". Salah satu serangan Iran menghantam markas pertahanan atau Pentagon-nya Israel.
♦Serangan Israel terhadap Iran terjadi setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan Iran melanggar perjanjian non-proliferasi dan buntunya negosiasi nuklir Amerika Serikat–Iran.
2. Mengapa Kedua Negara Perang?
♦Israel mengeklaim serangan tersebut sebagai "preemptive strike" untuk menghancurkan kemampuan program nuklir Iran serta menghentikan negara itu mengembangkan senjata nuklir.
♦Iran telah memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen. Untuk membuat senjata nuklir diperlukan uranium yang diperkaya hingga 90 persen. Pengayaan uranium Iran yang cepat ini menjadikan dalih Israel meluncurkan serangan karena khawatir Iran membuat senjata nuklir.
♦Konflik ini merupakan puncak dari "perang bayangan" mengingat Israel selama ini melakukan operasi intelijen dan serangan terbatas terhadap Iran atau target Iran di kawasan Timur Tengah, termasuk Suriah dan Lebanon.
♦Ketegangan memuncak pasca-Hamas—yang diklaim rezim Zionis—dengan dukungan Iran menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 sehingga mempengaruhi rantai aksi dan reaksi di kawasan Timur Tengah.