Israel Geram, 5 Perusahaan Pertahanan Gagal Pamer Senjata di Paris Air Show

6 hours ago 1

loading...

Ketegangan geopolitik mengguncang pembukaan Paris Air Show pada hari Senin, (16/6/2025) ketika pihak berwenang Prancis menutup stan industri senjata Israel di tengah konflik dengan Iran dan Gaza. Foto/Dok AFP

JAKARTA - Ketegangan geopolitik mengguncang pembukaan Paris Air Show pada hari Senin, (16/6/2025) ketika pihak berwenang Prancis menutup stan industri senjata Israel di tengah konflik dengan Iran dan Gaza. Israel mengutuk kejadian tersebut yang disebutnya sebagai sebuah 'skandal'.

Keputusan ini menambah drama pada pameran industri penerbangan kelas dunia tersebut, yang sebelumnya sudah dibayangi oleh kecelakaan mematikan minggu lalu dari Boeing 787 Dreamliner milik Air India. Dinding hitam dipasang di sekitar stan lima perusahaan pertahanan Israel pada pameran dagang yang berlangsung di Le Bourget, sebuah lapangan terbang di pinggiran Paris.

"Stan-stan itu menampilkan "senjata ofensif" yang kemungkinan digunakan di Gaza -- melanggar perjanjian dengan pihak berwenang Israel," kata seorang sumber pemerintah Prancis kepada AFP.

Baca Juga: Rp708 Juta per Jam, Inilah Biaya Operasional Jet Tempur F-35 Israel Sekali Terbang

Beberapa perusahaan pertahanan Israel yang dijadwalkan mejeng saat Paris Air Show yakni Israel Aerospace Industries (IAI), Rafael Uvision, Elbit, dan Aeronautics, dimana mereka memproduksi drone (pesawat tak berawak), bom serta rudal yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.

Seorang pengusaha Israel menulis pesan dengan kapur kuning di salah satu dinding, yang mengatakan bahwa sistem pertahanan yang tersembunyi "melindungi negara Israel saat ini. Pemerintah Prancis, atas nama diskriminasi, mencoba menyembunyikannya dari Anda!"

Presiden Israel, Isaac Herzog mengaku terkejut dengan penutupan paviliun yang disebutnya sudah "menghancurkan" dan menyatakan bahwa situasi tersebut harus "segera diperbaiki".

"Perusahaan-perusahaan Israel telah menandatangani kontrak dengan para penyelenggara... ini seperti menciptakan ghetto Israel," katanya di saluran televisi Prancis LCI.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |