Daya Beli Rakyat Makin Tergerus, Ekonomi RI Diprediksi Cuma 4,7% di 2025

5 hours ago 2

loading...

Pedagang makanan sedang menunggu pembeli jajan Nasi Kapau di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat. FOTO/Aldhi Chandra/SindoNews

JAKARTA - Maybank Investment Banking Group memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat menjadi 4,7% sepanjang 2025, menurun dari capaian 5% pada 2024. Proyeksi ini didasarkan dari realisasi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang melambat menjadi 4,87% year-on-year (yoy) pada triwulan pertama, atau terkontraksi 0,98% dibandingkan kuartal sebelumnya quarter-to-quarter (qtq).

Ekonom Maybank, Brian Lee Shun Rong, menilai pelemahan pertumbuhan berlangsung seiring penurunan konsumsi rumah tangga, investasi, hingga dampak dari kebijakan tarif Amerika Serikat. Menurut Brian, ada tekanan eksternal dari kebijakan tarif Amerika Serikat yang berpotensi merevisi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Perkiraan kami untuk pertumbuhan PDB setahun penuh akan melambat menjadi 4,7% pada 2025, dari 5% pada tahun 2024," ujar Brian dalam riset Indonesia Economics, Selasa (6/5/2025).

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tak Sampai 5%, Pemerintah Bakal Bagi-bagi Bansos

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Indonesia tercatat 4,89% yoy pada kuartal I-2025 turun dari 4,98% pada kuartal IV-2024. Sentimen konsumen yang tercermin dari Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) juga merosot pada Maret, mencapai 121,1 lebih rendah dari IKK Februari sebesar 126,4.

Menurut Brian, ini berlangsung bahkan sebelum pengumuman tarif resiprokal AS sebesar 32%. Di sisi eksternal, Indonesia dinilai masih menghadapi risiko kenaikan tarif AS. Apabila kesepakatan dagang gagal dicapai, maka diperkirakan membuat tarif efektif menjadi 31,7% pada Juli mendatang, yang berpotensi menekan kinerja ekspor dan neraca perdagangan. "Jika tarif AS kembali naik menjadi 32%, maka tarif efektif atas produk Indonesia bisa melonjak lebih dari dua kali lipat dari baseline," jelasnya.

Baca Juga: Breaking News: Ekonomi Indonesia Cuma Tumbuh 4,87% di Kuartal I-2025

Sementara itu, kinerja APBN pemerintah juga tidak menjanjikan sebagai pendorong pertumbuhan. Pemerintah membukukan defisit anggaran sebesar 0,4% dari PDB pada kuartal I, dengan kontraksi penerimaan negara hingga 17% secara tahunan. Maybank memperkirakan defisit akan melebar hingga 2,9% pada akhir tahun ini. "Penurunan pendapatan APBN di tengah perlambatan ekonomi kemungkinan akan membatasi pengeluaran," kata Brian.

(nng)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |