Pj. Gubernur Adhy menambahkan, ke depannya EJFH juga diharapkan dapat menjadi ikon pariwisata budaya tahunan Jawa Timur. Mengingat event ini sudah masuk ke dalam program Kemenparekraf RI.
"Selain terciptanya sektor industri kreatif yang maju untuk membuka peluang pasar wastra, baik di skala regional, nasional bahkan internasional. Dengan perhatian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ini mampu menjadi daya tarik sektor pariwisata berbasis kebudayaan di Jatim," kata Adhy optimistis.
Dalam EJFH 2024 ini, Pemprov Jatim meluncurkan satu motif batik khas Jawa Timur yaitu Batik Omah Budoyo Jawa Timur saat peragaan busana.
Batik ini memiliki filosofi lingkungan dan sifat kehidupan masyarakat Jatim, yang diwakili Omah atau rumah tradisional Jatim dan Budoyo yang merupakan simbol karakter masyarakatnya.
"Motif batik ini merupakan kesatuan dari ragam motif yang bernuansa budaya khas Jawa Timur dan alhamdulillah sudah bisa diproduksi secara masal. Secara garis besar motif-motif tersebut juga memuat unsur cagar budaya berupa bangunan dan flora yang mempunyai filosofi," terang Adhy.
Lebih lanjut Adhy menyampaikan, filosofi kental dari Batik ini merupakan hasil kurasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur dan para ahli batik di Jatim.
"Semoga karya wastra ini dapat mengangkat perekonomian Jatim. Karena EJFH dan lahirnya motif Batik baru ini merupakan salah satu prestasi Jawa Timur," harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Adhy menyerahkan alat cap Batik Omah Budoyo kepada empat Kepala Perangkat Daerah Jawa Timur.
Yaitu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan, dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur.
"Ini merupakan simbol bahwa nantinya para Kepala PD terkait akan membantu proses pelestarian dan produksi dari Batik Omah Budoyo Jawa Timur," jelasnya.
Ketika prosesi launching, Adhy menyerahkan hadiah berupa uang pembinaan serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) kepada Pemenang Lomba Desain Motif Batik Khas Jawa Timur yaitu Fransiskus Fran Kenny Tamara dari Kabupaten Jember senilai Rp25.000.000.
Selain itu, Adhy Karyono bersama Pj. Ketua Dekranasda Adhy Karyono dan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Evy Afianasari memberikan piagam penghargaan 3 desainer SMK terpilih.
Yaitu Verrinza Jasmine Andinin dari SMKN 8 Surabaya, Sausan dari SMKN 3 Malang, dan Moch. Andika Ulum Wijaya dari SMK Terpadu Al-Islahiyah Malang.
Piagam juga diserahkan kepada para Desainer Professional yaitu Aldre dari Surabaya, Yussi Martha dari Sidoarjo, Listya Ayu dari Tulungagung, Alif P. Wijaya dari Surabaya, Lia Afif dari Surabaya, Elva Fauqo dari Sidoarjo, dan Voravaj Varazatiravatt dari Thailand.
Setelah itu piagam penghargaan turut diberikan kepada Fajar Ramadhani selaku desainer disabilitas dan Alyssa Alta Sophia sebagai model disabilitas.
Pj. Gubernur Adhy menerima penghargaan 110 event terpilih KEN dari Kemenparekraf yang diserahkan langsung oleh menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Sandiaga Uno.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan apresiasinya kepada EJFH 2024, yang telah menjadi event yang ditunggu-tunggu dalam kurun waktu 3 tahun menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN).
"EJFH telah mendapat apresiasi nasional. Maka Kemenparekraf akan meningkatkannya jadi internasional untuk kedepannya. Apalagi, event ini menjadi kontributor utama ekonomi kreatif kita sebesar 62 persen," katanya.
Disampaikan Menparekraf Sandiaga, melalui EJFH Jawa Timur turut mengantarkan Indonesia kepada posisi tiga besar dunia dalam bidang ekonomi kreatif.
Ia percaya kedepannya Jawa Timur akan dapat mendongkrak angka ini melalui industri fashion dan membuka lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif tersebut.
"Nilai tambah ekonomi kreatif kita, salah satunya dari Jatim ini, menempatkan ekonomi kreatif kita pada tiga besar dunia setelah Amerika dan Korea dengan terbukanya 25 juta lapangan kerja. Marilah terus berinovasi dan berkolaborasi dengan gerak cepat, gerak bersama, dan garap semua potensi," tegasnya.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada Batik Omah Budaya yang diluncurkan pak Pj. Gubernur dan yang akan datang nanti yaitu Baju Daerah Tulungagung," pungkasnya.