Viral Penumpang Ojol Dihantam Palang: Hidung Remuk, Tuntut Ganti Rugi Rp80 Juta ke Gojek!

7 hours ago 2

loading...

Rekaman video CCTV @michaelangelomanurung yang menggambarkan kondisi palang menghantam wajahnya. Foto: Instagram Pribadi

JAKARTA - Sebuah tayangan video bikin jantung “mencelos”. Bukan adegan kejar-kejaran di jalanan, melainkan momen saat seorang penumpang ojek online (ojol) tiba-tiba dihantam palang pintu parkir otomatis!

Benturan keras itu tak main-main: tulang hidung korban remuk berdasarkan hasil pemeriksaan medis. Tak terima dengan respons dingin pihak aplikasi, sang penumpang pun melayangkan tuntutan ganti rugi sebesar Rp80 juta!

Kengerian itu terekam jelas dalam unggahan akun Instagram @michaelangelomanurung, sang korban nahas. Dalam video CCTV singkat, palang pintu parkir terlihat turun dengan kecepatan kilat, tepat menghantam wajah penumpang yang malang. Spontan, tangannya membekap wajah, menahan perih yang menusuk tulang.

Kisah tragis ini bermula saat palang pintu parkir terbuka lebar setelah seorang pengendara motor lain membayar parkir dan melintas dengan selamat. Detik berikutnya, munculah driver ojol yang membonceng Michael, melaju kencang tanpa sedikit pun memperlambat laju kendaraannya, seolah tak menyadari bahaya yang mengintai di depan mata.

Alhasil, tabrakan tak terhindarkan! Palang besi itu menghantam keras, bahkan sampai mengalami kerusakan.

Sang driver ojol, yang terlambat menyadari palang yang hendak menutup, secara refleks menundukkan kepala, selamat dari maut yang sama. Namun, Michael, yang duduk di belakang dan tak menyangka akan ada "serangan" mendadak dari atas, tak sempat menghindar. Benturan keras itu langsung membuatnya terhuyung.

Akibatnya fatal! Tulang hidung Michael retak parah. Ia harus menjalani serangkaian tindakan medis yang tentu saja menguras biaya dan tenaga. Dalam curahan hatinya di media sosial, Michael tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap respons pihak Gojek Indonesia. Alih-alih solusi dan tanggung jawab, ia justru menerima jawaban yang membuatnya semakin meradang.

“Call center satu: ‘Bapak bisa kirim bukti rekaman dan bukti rekam medis ke email blablabla’, yang ternyata email no reply. Call center kedua: ‘Iya Pak, ini kan musibah’," tulis Michael, menirukan jawaban mengecewakan saat ia meminta pertanggungjawaban biaya pengobatan sebesar Rp80 juta kepada raksasa aplikasi tersebut.

Michael tak habis pikir dengan sikap lepas tangan Gojek Indonesia. Baginya, meskipun insiden ini disebabkan oleh kelalaian driver, perusahaan tetap memiliki tanggung jawab atas mitra yang berada di bawah naungannya.

“Mungkin ini kasus yang jarang terjadi, ketika kecelakaan hanya menimpa penumpangnya sendiri, ditambah kecelakaan ini akibat kelalaian pengemudi. Tapi, cara @gojekindonesia merespon kecelakaan ini betul-betul merugikan dalam banyak hal. Bayangkan, tulang nasal retak hingga jalur napas tertutup,” ungkapnya dengan nada getir.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |