Tentara Swasta China, Pelindung Investasi atau Instrumen Geopolitik?

3 weeks ago 15

loading...

China gunakan tentara swasta untuk amankan proyek Belt and Road Initiative-nya di Asia Tenggara dan Afrika. Namun, kehadiran mereka juga untuk mendukung ambisi geopolitik Beijing. Foto/The African Criminology Journal

JAKARTA - Kekuatan ekonomi China yang terus tumbuh di Asia Tenggara dan Afrika kini ikut mengubah ambisi geopolitiknya. Seiring meluasnya jejak Beijing melalui koridor strategis infrastruktur, energi, dan konektivitas, risiko terhadap proyek-proyek luar negeri pun semakin meningkat.

Mengutip dari The Irrawady, Jumat (8/8/2025), proyek Belt and Road Initiative (BRI) yang awalnya dibayangkan sebagai kerja sama saling menguntungkan, kini semakin bersinggungan dengan wilayah-wilayah rapuh, dilanda konflik internal, dan memiliki kedaulatan yang diperdebatkan.

Di lingkungan seperti itu, pemerintah China mulai mengandalkan alat perlindungan yang jarang dibahas namun terus berkembang: perusahaan keamanan swasta.

Baca Juga: Dari Sudan hingga Kenya: Jejak Senyap Militer Swasta China

Hingga beberapa waktu lalu, mereka beroperasi secara terbatas, yakni hanya menjaga kompleks atau mengawal insinyur. Namun kini perannya meluas. Mereka mulai muncul sebagai lapisan baru strategi keamanan luar negeri China yang tidak terlalu terlihat sebagai militer resmi dan lebih fleksibel secara politik dibanding intervensi langsung.

Dengan status sebagai entitas komersial, “tentara swasta” ini memberi Beijing cara untuk melindungi investasinya tanpa menanggung biaya reputasi akibat pengerahan militer terbuka. Semakin luas cakupan operasinya, terutama di wilayah seperti Myanmar, semakin sulit mempertahankan klaim bahwa mereka hanyalah pengelola risiko komersial.

Ekspansi Kepentingan China

Myanmar menjadi contoh jelas. Sebelumnya, perusahaan keamanan China terutama dikerahkan untuk melindungi infrastruktur energi dan zona ekonomi seperti pipa minyak dan gas di Kyaukphyu, Negara Bagian Rakhine.

Namun, perkembangan terbaru menunjukkan adanya perubahan skala dan fungsi. Pada Februari 2025, laporan memperkirakan antara 50 hingga 100 personel keamanan swasta tambahan dikirim ke Kyaukphyu dengan mandat resmi memperkuat keamanan di titik-titik infrastruktur vital.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |