Strategi Cerdik Anak Ken Arok Habisi Nyawa Saudara Tiri

1 day ago 10

loading...

Ken Arok, Raja Singasari atau Tumapel pertama tewas di tangan anak tirinya bernama Anusapati. Sang raja ditikam Anusapati saat menyantap hidangan di ruang makan istana kerajaan. Foto: Ist

KENArok , Raja Singasari atau Tumapel pertama tewas di tangan anak tirinya bernama Anusapati. Sang raja ditikam Anusapati saat menyantap hidangan di ruang makan istana kerajaan.

Anusapati sengaja membunuh ayahnya karena cemburu akan perlakuan ayahnya yang berbeda-beda dengan saudaranya yang lain.

Baca juga: Sepak Terjang Pasukan Ken Arok Bikin Prajurit Tumapel Pimpinan Tunggul Ametung Kocar-kacir

Kematian Ken Arok harus dibayar mahal dan menimbulkan pertumpahan darah berikutnya. Anusapati menyadari akan ada dendam dan pihak yang tak terima. Namun, dia tak tahu siapa yang akan melakukan aksi balas dendam.

Anusapati memang naik takhta. Putra dari Ken Dedes pernikahannya dengan Tunggul Ametung itu menyusun strategi agar dirinya aman dan tidak terbunuh. Hal ini juga disadari oleh para saudaranya hingga akhirnya Tohjaya mengetahui bahwa yang membunuh Ken Arok, ayah kandungnya adalah Anusapati.

Sejarawan Prof Slamet Muljana pada bukunya "Tafsir Sejarah Nagarakretagama" menuturkan Anusapati melakukan penjagaan ketat di lingkungan istana kerajaan. Bilik tidurnya dikelilingi parit, halamannya dijaga ketat oleh orang-orang kepercayaannya. Dia sangat waspada terhadap satu orang pun yang masuk, meskipun itu adalah saudaranya sendiri.

Pada suatu hari, Panji Tohjaya anak dari Ken Arok dengan pernikahan Ken Umang menyusun strategi untuk menghabisi Anusapati sekaligus membalaskan dendam. Tohjaya membawa ayam sabungan menghadap Anusapati.

Tohjaya meminta ke Anusapati untuk meminjam keris Mpu Gandring yang digunakan Anusapati saat membunuh Ken Arok. Tanpa rasa curiga, Anusapati memberikan keris sakti Mpu Gandring. Bahkan, Tohjaya juga mengajak Sang Raja Singasari itu menyabung ayam.

Tanpa curiga pula ajakan itu disambut dengan baik. Setelah mereka menaji ayamnya masing-masing, ayam dilepaskan untuk bersabung. Anusapati mencurahkan perhatiannya kepada ayamnya yang sedang bertarung tanpa menaruh perhatian sedikit pun kepada gerak-gerik Panji Tohjaya.

Kesempatan baik itu tidak dibiarkan berlalu oleh Tohjaya. Dia segera menghunus kerisnya dan menikam Anusapati sampai mati. Peristiwa itu terjadi pada tahun Saka 1171 atau 1249 Masehi sebagaimana tercatat pada Kakawin Pararaton.

Kakawin Nagarakretagama pupuh 41/1 mencatat tahun kematian Anusapati pada tahun Saka 1170 atau sama dengan 1248 tahun Masehi. Akhirnya jenazah Anusapati dicandikan di Kidal.

(jon)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |