Rupiah Gagah Perkasa ke Rp16.603 di Tengah Kebingungan Kebijakan Tarif AS

5 hours ago 4

loading...

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat pada perdagangan Rabu (30/4/2025). FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat pada perdagangan Rabu (30/4/2025). Rupiah tercatat menguat 158 poin atau naik 0,94 persen ke level Rp16.603 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang tidak menentu meningkatkan kekhawatiran tentang melemahnya pertumbuhan ekonomi global. Hal ini bisa terlihat dari rilis data keyakinan konsumen AS merosot ke level terendah hampir lima tahun pada bulan April karena meningkatnya kekhawatiran atas tarif, data menunjukkan pada hari Selasa.

“Presiden AS Donald Trump berencana untuk melunakkan dampak tarif otomotifnya dengan mencegah bea masuk pada mobil buatan luar negeri agar tidak tertumpuk dengan tarif lain dan mengurangi pungutan pada suku cadang asing yang digunakan dalam pembuatan mobil, kata para pejabat pemerintahan,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (30/4).

Data indeks manajer pembelian resmi menunjukkan aktivitas manufaktur China menyusut lebih dari yang diharapkan pada bulan April, sementara aktivitas keseluruhan juga melemah setelah pertukaran tarif yang mengerikan antara Beijing dan Washington.

Meskipun data PMI swasta masih menunjukkan beberapa ketahanan dalam aktivitas manufaktur, trennya jelas ekspor China menghadapi penurunan tajam dalam pesanan ekspor luar negeri setelah Trump mengenakan tarif 145 persen pada barang-barang China.

Data PMI hari Rabu menyoroti dampak perang dagang Tiongkok-AS terhadap bisnis China, yang menyiapkan ekonomi untuk awal yang lemah pada kuartal kedua tahun 2025. Data yang lemah juga memberi lebih banyak tekanan pada Beijing untuk mengeluarkan lebih banyak langkah stimulus.

Dari sentimen dalam negeri, Pemerintah menanggapi secara positif dan terbuka proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disampaikan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) maupun Bank Dunia pada 2025 sebesar 4,7 persen. Pandangan atau penilaian dari lembaga internasional seperti IMF merupakan hal yang wajar, tetapi harapannya agar semua pihak untuk tetap membangun optimisme berdasarkan data dan pencapaian aktual ekonomi nasional.

Pentingnya mempertahankan kepercayaan diri nasional dalam menghadapi tantangan ekonomi global, dengan merujuk pada sejumlah indikator makroekonomi yang dinilai masih sangat kuat dan stabil. Hal tersebut bisa di lihat dari pondasi ekonomi cukup stabil, tingkat pertumbuhan ekonomi dan inflasi terjaga, Konsumsi rumah tangga dan iklim investasi terus terjaga.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |