Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG, Cak Imin Minta Kemenkes Cek Penyebabnya

7 hours ago 3

loading...

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar buka suara menanggapi peristiwa puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat mengalami keracunan usai menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG). Foto/Felldy Utama

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar buka suara menanggapi peristiwa puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat mengalami keracunan usai menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mendesak agar peristiwa itu ditindaklanjuti dengan mencari tahu asal muasal kenapa para siswa bisa keracunan.

"Nah itu yang harus dicek sumber utamanya ya. Tolong kepada Kementerian Kesehatan mengecek sumber utama keracunan itu," kata Cak Imin di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Menurut dia, langkah ini penting guna mencari tahu sumber masalahnya. Termasuk soal kondisi dapur dan proses pengiriman bahan pokoknya.

Tak hanya itu, Ketua Umum PKB tersebut mendesak agar laboratorium kesehatan di daerah juga harus mengambil langkah konkret. "Apakah dari dapurnya, apakah dari proses angkutannya, apakah dari tempat lain-lain. Nanti kita tunggu aja investigasinya. Laboratorium Kesehatan Daerah harus cepat ya mengambil langkah-langkah supaya kita tenang," ujarnya.

Diketahui, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di dua sekolah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Gejala keracunan terjadi usai mengonsumsi Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dua sekolah yang mengalami keracunan yakni MAN 1 Cianjur sebanyak 60 siswa dan SMP PGRI 1 Cianjur dengan korban 19 siswa. Total 79 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan diduga usai mengonsumsi makanan dari program MBG.

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur Yusman Faisal mengatakan, penetapan status KLB memungkinkan penanganan dilakukan secara terpusat dan terkoordinasi, termasuk dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait. "Tim medis segera assessment menyeluruh terhadap faktor penyebab dan pihak-pihak terkait dalam kejadian ini," ujarnya, Rabu (23/4/2025).

(rca)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |