Pramono Ungkap Kebocoran Dana Deposito Akibat Gangguan Layanan Digital: Angkanya Tanya Direksi Bank DKI

1 week ago 4

loading...

Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengungkap ada kebocoran dana deposito atau dana cadangan akibat gangguan layanan digital JakOne Mobile sejak Sabtu (29/3/2025). Foto/Muhammad Refi Sandi

JAKARTA - Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengungkap ada kebocoran dana deposito atau dana cadangan akibat gangguan layanan digital JakOne Mobile sejak Sabtu (29/3/2025) hingga saat ini. Namun angka pastinya tidak disebutkan rinci.

Pramono menyatakan kejadian serupa bukan pertama kalinya terjadi dalam sistem layanan Bank DKI.

"Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali, ini sudah ketiga kali dan kejadiannya hampir serupa di mana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik dan hal itu terlihat dari terus terang, ada kebocoran jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI," ujar Pramono usai rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/4/2025).

"Nggak nggak, dana yang ada semacam dana deposito atau dana cadangan yang dimiliki oleh Bank DKI," tambahnya.

Pramono memastikan dana nasabah Bank DKI aman tidak ada gangguan. Ia juga telah meminta Direksi Bank DKI untuk melakukan normalisasi sistem layanan digital.

"Sama sekali tidak ada dampak kepada nasabah karena yang diganggu adalah rekening Bank DKI yang ada di Bank BNI sehingga dengan demikian sebenarnya kepada nasabah tidak ada gangguan sama sekali maka sejak kemarin saya meminta seluruh fasilitas transaksi yang dimiliki Bank DKI di normalkan kembali sehingga demikian sama sekali tidak ada nasabah yang dirugikan, tetapi yang dirugikan adalah Bank DKI," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo menyebut penyebab gangguan layanan digital akibat otomatisasi fitur pemulihan sistem keamanan.

"Pada tanggal tersebut, sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah," ujar Agus saat ditemui di Kantor Pusat Bank DKI, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (8/4/2025).

Agus menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari mekanisme kontrol internal kami dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh. Sebagai dampak dari aktivasi fitur tersebut, terjadi pembatasan sementara pada sebagian layanan transaksi lintas jaringan (off-us), termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain.

"Sejak awal kejadian, Bank DKI langsung mengaktifkan tim teknis, operasional, dan layanan nasabah secara intensif selama 24 jam, untuk melakukan evaluasi sistem, pemulihan berjenjang, serta menjaga kelancaran layanan prioritas lainnya," ujarnya.

(shf)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |