Perdagangan Malaysia-BRICS Tembus Rp3.169 Triliun, Kontribusi 35% dari Total Ekspor

3 weeks ago 18

loading...

Perdagangan antara Malaysia dan negara-negara BRICS mencapai angka yang mengesankan. FOTO/iStock Photo

JAKARTA - Volume perdagangan antara Malaysia dan negara-negara BRICS mencapai angka yang mengesankan sebesar 818 miliar ringgit pada tahun 2024 atau setara dengan USD195 miliar atau setara dengan Rp3.169 triliun. Angka ini mewakili lebih dari 35,2% dari total nilai perdagangan luar negeri Malaysia secara keseluruhan, menurut data terbaru dari Bernama.

Selain volume perdagangan, investasi dari negara-negara BRICS di Malaysia mencapai 105 miliar ringgit atau setara dengan USD25 miliar. Pengembangan ini membantu Malaysia memasuki segmen pasar internasional yang lebih luas dengan menarik investasi dan modal tambahan.

Baca Juga: Pertarungan BRICS vs AS Dimulai: Rusia, China hingga India Jadi Target Utama

Investasi tersebut dilakukan seiring dengan status Malaysia sebagai Negara Mitra BRICS bersama dengan 11 negara lainnya. Negara-negara mitra tersebut meliputi Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam. Selain itu, Indonesia sebelumnya merupakan negara mitra, namun kini telah menjadi anggota resmi BRICS dan resmi bergabung pada tahun 2025.

"Meskipun Malaysia belum menjadi anggota penuh BRICS, negara ini sudah merasakan manfaat dari hubungan ekonomi dengan negara-negara anggota BRICS, karena sebagian besar di antaranya merupakan mitra dagang dan sumber investasi asing yang stabil di Malaysia," kata Perdana Menteri Anwar Ibrahim dikutip dari Watcher Guru, Sabtu (9/8).

Malaysia memperoleh manfaat finansial dari BRICS sebagai negara mitra aliansi tersebut. Setelah Trump memberlakukan tarif terhadap negara-negara Global Selatan, Malaysia menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama dalam perdagangan dan investasi dengan anggota BRICS.

"Komitmen Malaysia adalah untuk memperkuat sistem perdagangan yang berbasis aturan dan inklusif. Bersama-sama, kita membangun masa depan ekonomi global yang lebih adil dan progresif," jelas Tengku Zafrul, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |