Misteri 400 Kg Uranium Iran Bisa untuk Membuat Bom Nuklir, Teka-teki Besar bagi AS-Israel

6 hours ago 3

loading...

Misteri keberadaan lebih dari 400 kg uranium Iran yang bisa untuk membuat bom nuklir menjadi teka-teki besar bagi AS dan Israel. Foto/Maxar Technologies

TEHERAN - Sejak serangan udara Israel dan Amerika Serikat (AS) terhadap situs-situs nuklir Iran bulan lalu menyisakan misteri tak terpecahkan: di mana lebih dari 400 kilogram uranium 235 yang diperkaya (HEU) hingga 60 persen berada. Dengan uranium 235 sebanyak itu, Teheran mampu membuat bom nuklir tanpa melakukan pengayaan uranium lagi.

Misteri keberadaan HEU Iran yang melimpah itu telah dianalisis Edwin Lyman, direktur Keselamatan Energi Nuklir pada program Iklim dan Energi Union of Concerned Scientists.

Dalam ulasannya di Bulletin of the Atomic Scientists, Kamis (3/7/2025), pakartersebut menyatakan perdebatan publik internasional selama ini hanya difokuskan pada apakah serangan itu menghancurkan kemampuan Teheran untuk membangun senjata nuklir atau hanya menundanya beberapa bulan atau tahun.

Baca Juga: Pentagon: Dibom AS, Program Nuklir Iran Mundur 1 hingga 2 Tahun

Stok melimpah HEU Iran, yang dilaporkan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada bulan Juni, sekarang berstatus tidak tercatat setelah serangan udara awal Israel. Kemungkinan, semua stok itu telah dipindahkan ke lokasi yang aman sebelum serangan terjadi, yang menurut Lyman, dapat digunakan secara langsung untuk membuat bom nuklir tanpa memerlukan pengayaan lebih lanjut.

Saat ini, kata Lyman, apakah persediaan HEU Iran selamat dari serangan tersebut merupakan teka-teki besar bagi Israel dan Amerika Serikat. Tidak ada opsi militer yang masuk akal untuk menghancurkan atau menyitanya tanpa dapat menentukan lokasinya—yang sekarang dapat berada di mana saja di Iran, dan mungkin tersebar di beberapa lokasi.

Menurutnya, cara paling efektif bagi masyarakat internasional untuk memperoleh keyakinan penuh bahwa HEU itu tidak dialihkan untuk penggunaan senjata adalah melalui perjanjian diplomatik di mana Israel dan Amerika Serikat akan menolak serangan lebih lanjut, dan Iran akan memberikan IAEA semua informasi dan akses yang dibutuhkannya untuk sepenuhnya menjelaskan nasib persediaan dan dengan cepat membangun kembali rezim verifikasi yang langgeng.

"Rahasia umum. Bahwa HEU pada pengayaan 60 persen dapat digunakan dalam senjata nuklir bukanlah rahasia negara," tulis Lyman.

"Pernyataan yang berlaku bahwa Iran membutuhkan uranium 'tingkat senjata' yang diperkaya hingga setidaknya 90 persen uranium 235 untuk membangun alat peledak nuklir—yang diulang-ulang oleh pejabat pemerintah, media, dan komentator—sama sekali salah," lanjut Lyman.

"Tidak perlu menggali lebih dalam untuk mendokumentasikan dasar pernyataan bahwa semua HEU dapat digunakan sebagai senjata. IAEA menganggap HEU, yang didefinisikan sebagai uranium yang diperkaya hingga 20 persen atau lebih, sebagai bahan 'penggunaan langsung', yang berarti dapat digunakan untuk pembuatan alat peledak nuklir tanpa transmutasi atau pengayaan lebih lanjut," paparnya.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |