Meski Sudah Dijatuhi Hukuman Mati, Mengapa India Masih Melindungi Sheikh Hasina?

1 week ago 13

loading...

Sheikh Hasina selalu dilindungi India. Foto/X/@SumitHansd

DHAKA - Dulu, ketika protes melanda Bangladesh dan mayat-mayat bergelimpangan di jalanan, Perdana Menteri Sheikh Hasina buru-buru naik helikopter. Ia tidak ditemani oleh ajudan politik mana pun dan tidak memberi tahu menteri seniornya bahwa ia akan pergi. Dalam hitungan jam, ia mendarat di negara tetangga, India, tempat ia berada sejak saat itu.

Protes yang menyebabkan kejatuhan Hasina dengan cepat meningkat dari demonstrasi mahasiswa di kampus-kampus menjadi revolusi massa nasional, dengan ratusan ribu orang menuntut pemecatannya dan kembalinya demokrasi. Pemerintah Hasina merespons dengan serangan kekerasan dan peluru, yang mengakibatkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka.

Keputusan Hasina untuk melarikan diri pada 5 Agustus 2024 silam setelah para pengunjuk rasa menyerbu kediamannya disambut dengan sorak sorai di seluruh Bangladesh, tetapi di koridor kekuasaan di New Delhi, runtuhnya rezim Hasina dianggap sebagai bencana.

Meski Sudah Dijatuhi Hukuman Mati, Mengapa India Masih Melindungi Sheikh Hasina?

1. India Adalah Sekutu Utama Sheik Hasina

Melansir Guardian, India telah lama dipandang sebagai sekutu terbesar Hasina.

Ia pernah diberi suaka di negara itu sebelumnya, pada tahun 1975, setelah ayahnya, pejuang kemerdekaan Sheikh Mujibur Rahman, dibunuh dan ia tinggal di pengasingan di India selama lebih dari enam tahun, bersama suami dan anak-anaknya, sebelum kembali ke Bangladesh pada tahun 1981.

Baca Juga: Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina Divonis Hukuman Mati

2. Memiliki Hubungan Baik dengan Partai BJP dan Kongres

Hubungan pribadi Hasina yang erat dengan partai BJP dan Kongres di New Delhi membantu Bangladesh menjadi sekutu regional India yang paling dekat dan paling setia. Pada saat yang sama, hubungan tersebut memberi India pijakan penting di lingkungan mereka yang seringkali tidak bersahabat dan menjauhkan Bangladesh dari cengkeraman China.

Baik pada masa jabatan pertamanya dari tahun 1996 hingga 2001 maupun ketika ia terpilih kembali pada tahun 2009 dan seterusnya, Hasina mulai memberikan pengaruh kepada India melalui kerja sama ekonomi dan keamanan, termasuk akses ke jalur perairan penting dan memungkinkan bisnis India untuk melakukan transaksi yang menguntungkan di negara tersebut.

Sebagai balasannya, India tidak hanya menutup mata ketika rezimnya semakin represif dan otokratis, tetapi para pejabat dan menteri India juga dituduh oleh komunitas internasional secara aktif mengintervensi urusan Bangladesh untuk mempertahankan jabatannya, serta menekan negara-negara lain agar menerima kepemimpinannya.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |