LPKR Membukukan Pra Penjualan Rp4,02 Triliun pada Kuartal III 2025

9 hours ago 4

loading...

Kinerja positif LPKR didorong oleh tingginya permintaan terhadap hunian tapak terjangkau dan premium, yang menyumbang 70% dari total pra penjualan. Foto/Dok. SindoNews

JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan kinerja kuat sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Perseroan mencatat laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp368 miliar, dengan pendapatan mencapai Rp6,51 triliun dan EBITDA sebesar Rp997 miliar. LPKR juga menjaga posisi likuiditas yang solid sebesar Rp2,2 triliun, menegaskan manajemen keuangan yang sehat dan terkendali.

Hingga Kuartal III 2025, segmen real estat mencatat pra penjualan sebesar Rp4,02 triliun, atau 64% dari target tahun penuh. “Kami bangga atas kinerja sembilan bulan pertama yang solid, didukung oleh serah terima produk tepat waktu dan strategi bisnis yang disiplin,” kata CEO Grup Lippo Indonesia John Riady dalam siaran tertulis, Senin (3/11/2025).Baca juga: Insentif PPN Rumah Tapak dan Satuan Rusun Diperpanjang, Ini Ketentuan dari DJP

Kinerja ini didorong oleh tingginya permintaan terhadap rumah tapak terjangkau dan premium, yang menyumbang 70% dari total pra penjualan. Produk-produk tersebut diminati oleh pembeli rumah pertama (first-time buyers) maupun end-user yang mencari hunian berkualitas dengan nilai investasi tinggi.

Dua proyek unggulan, yaitu Park Serpong tahap 4 & 5 serta Metropolis Marq Estate di Kota Tangerang menjadi pendorong utama pencapaian ini. “Strategi perumahan terjangkau yang dipadukan dengan proyek premium terbukti efektif mendorong pertumbuhan penjualan, sekaligus memperkuat struktur permodalan kami melalui pengurangan utang yang berkelanjutan,” tegasnya.

Secara finansial, pendapatan segmen real estat tumbuh 74% year-on-year menjadi Rp5,5 triliun. Didukung oleh serah terima unit yang tepat waktu, sementara EBITDA mencapai Rp843 miliar, hasil dari efisiensi operasional dan eksekusi proyek yang optimal.

Di lini bisnis gaya hidup (lifestyle), LPKR juga menunjukkan pemulihan yang stabil. Sepanjang periode berjalan, segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp994 miliar, dengan laba kotor naik 8% menjadi Rp758 miliar, serta EBITDA meningkat 21% menjadi Rp335 miliar. Baca juga: Momentum Kebangkitan Properti, LPKR Hadirkan Inovasi Hunian Semua Segmen

Peningkatan ini didorong kenaikan tingkat okupansi tenant mal, optimalisasi biaya operasional, dan pemulihan bisnis perhotelan. Rata-rata tarif kamar hotel naik 2% menjadi Rp635.000, sementara kunjungan mal stabil di atas 11 juta pengunjung per bulan, mencerminkan kepercayaan konsumen yang terus meningkat terhadap destinasi ritel LPKR.

(poe)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |