Langgar Gencatan Senjata, Israel Mengebom Gaza Tewaskan 28 Orang

4 hours ago 5

loading...

Seorang anak Palestina terluka setelah Israel mengebom Jalur Gaza yang menewaskan 28 orang pada hari Rabu. Ini merupakan pelanggaran gencatan senjata terbaru di Gaza. Foto/QNN

GAZA - Militer Israel telah membombardir Jalur Gaza yang menewaskan 28 orang pada hari Rabu. Ini merupakan salah satu serangan paling mematikan di wilayah kantong Palestina tersebut sejak gencatan senjata diberlakukan bulan lalu.

Serangan terjadi ketika militer Israel juga mengumumkan serangkaian serangan yang menargetkan Hizbullah di Lebanon meskipun gencatan senjata telah berlangsung hampir setahun di sana.

Sebanyak 14 orang tewas di Kota Gaza dan korban tewaslainnya ditemukan di wilayah Khan Younis, menurut badan pertahanan sipil Gaza, yang beroperasi di bawah otoritas Hamas. Dua rumah sakit yang dihubungi AFP, Kamis (20/11/2025) melaporkan jumlah korban yang sama.

Baca Juga: Indonesia Sambut Baik Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Gaza

Militer Israel mengatakan mereka menyerang Hamas setelah para milisi Gaza melepaskan tembakan ke arah wilayah tempat pasukan Zionis beroperasi di selatan. Baik militer Zionis maupun Hamas saling tuduh melanggar gencatan senjata.

Hamas membantah tuduhan tersebut dan mengecam serangan militer Israel sebagai "eskalasi berbahaya" yang dapat membahayakan gencatan senjata—yang sebagian besar telah berlangsung sejak 10 Oktober meskipun terjadi gejolak.

Ahraf Abu Sultan (50) mengatakan kepada AFP bahwa dia telah kembali ke rumahnya di Kota Gaza bersama keluarganya pada hari Minggu, setelah mengungsi di selatan selama setahun.

"Kami hampir tidak berhasil memperbaiki satu ruangan di rumah kami yang hancur untuk mencoba dan menetap hanya dua hari yang lalu, dan pengeboman dan kematian telah dimulai lagi. Mereka bahkan tidak memberi kami kesempatan untuk bernapas," katanya.

Rekannya sesama warga Kota Gaza, Nivine Ahmed, mengatakan dia sedang mengobrol dengan seorang tetangga ketika pengeboman Israel "mengubah segalanya dalam sedetik".

"Kami mendengar suara ledakan dan melihat asap mengepul. Orang-orang berlarian dan sirene ambulans meraung-raung, membawa pergi para martir," ujarnya. "Lain kali rudal itu bisa saja jatuh menimpa kami."

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |