loading...
Ayat-ayat Al-Quran tentang akhlak juga begitu melimpah dan tersebar di beberapa surat, salah satunya di surat Ali Imran ayat 134, tentang penting bersikap santun. Foto ilustrasi/ist
Kumpulan ayat-ayat Al Quran yang menjelaskan tentang pentingnya akhlak , wajib diketahui kaum Muslim. Ayat-ayat apa saja dan bagaimana penjelasannya? Simak ulasannya berikut ini:
Dalam bahasa arab, akhlak berasal dari kata khuluk yang berarti sebuah tingkah laku, perbuatan, atau tabiat. Lalu secara termitologi, akhlak berarti adalah sebuah tingkah laku dari seseorang yang didorong oleh sesuatu keinginan secara mendasar untuk melakukan suatu perbuatan.
Ayat-ayat Al-Quran tentang akhlak juga begitu melimpah dan tersebar di beberapa surat. Antara lain :
1. Surat Ali Imran ayat 134 (Tentang sikap santun)
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Allażīna yunfiqụna fis-sarrā`i waḍ-ḍarrā`i wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-‘āfīna ‘anin-nās, wallāhu yuḥibbul-muḥsinīn
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”
2. Surat Asy-Syura ayat 37 (Tidak pemarah)
وَٱلَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلْإِثْمِ وَٱلْفَوَٰحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا۟ هُمْ يَغْفِرُونَ
Wallażīna yajtanibụna kabā`iral-iṡmi wal-fawāḥisya wa iżā mā gaḍibụ hum yagfirụn
Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf”.
3. Surat Al-Isra ayat 26 dan 27 (Tidak berlebih-lebihan dan mubazir)
وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
wa āti żal-qurbā ḥaqqahụ wal-miskīna wabnas-sabīli wa lā tubażżir tabżīrā
Artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”.
إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا
Innal-mubażżirīna kānū ikhwānasy-syayāṭīn, wa kānasy-syaiṭānu lirabbihī kafụrā
Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”.