Kubu Garis Keras Pro-Modi: Gencatan Senjata Gagalkan India Menang Perang atas Pakistan

20 hours ago 3

loading...

Rakyat Pakistan rayakan gencatan senjata dengan India. Sebaliknya, kubu garis keras di India kecewa dengan kesepakatan gencatan senjata. Foto/Geo TV

NEW DELHI - Kubu garis keras di India kecewa dengan kesepakatan gencatan senjata antara India dan Pakistan, yang tercipta karena intervensi Amerika Serikat (AS). Bagi mereka, kesepakatan yang mulai berlaku Sabtu malam itu telah menggagalkan kemenangan perang New Delhi atas Islamabad.

True Indology, akun media sosial kelompok garis keras atau sayap kanan India dengan lebih dari 330.000 pengikut, menyalahkan AS karena diduga tidak memberikan kemenangan yang layak bagi India.

"Kemenangan yang sangat pantas bagi Angkatan Darat India telah dinetralisir oleh politik murahan AS. Pada akhirnya, Pakistan akan tetap ada. Hanya masalah waktu sebelum Pakistan melancarkan serangan teror ke India. Ini sangat mengecewakan karena semua pengorbanan kita tidak membuahkan hasil apa pun sekali lagi," tulis kelompok tersebut, seperti dikutip Times of India, Minggu (11/5/2025).

Baca Juga: Ledakan Menggelegar Beberapa Jam setelah India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata

"Tidak ada satu inci pun tanah yang diduduki secara ilegal oleh Pakistan telah diperoleh. Belati untuk menusuk punggung India telah dilindungi sekali lagi," lanjut kelompok garis keras tersebut.

Sekadar diketahui, India telah menyerang situs-situs di Pakistan yang dianggap sebagai fasilitas teror pada Rabu lalu. Bagi masyarakat India, serangan itu sebagai keseriusan pemerintah Perdana Menteri (PM) Narendra Modi dalam menanggapi pembantaian 26 turis Hindu oleh kelompok bersenjata di Pahalgam pada 22 April.

Pakistan kemudian balas menyerang wilayah India. Kedua negara pada akhirnya sepakat gencatan senjata pada Sabtu kemarin.

Analis urusan luar negeri India, Brahma Chellaney, bertanya-tanya di X: "Apakah ini berarti bahwa Perdana Menteri Modi telah memutuskan untuk tidak membawa 'Operasi Sindoor' ke kesimpulan logisnya dengan mengakhiri, sekali dan untuk selamanya, strategi empat dekade jenderal militer Pakistan untuk melancarkan 'perang seribu luka' terhadap India melalui proksi teroris?"

Dalam posting terperinci yang dikeluarkan tak lama kemudian, dia menulis: "Merebut kekalahan dari rahang kemenangan telah lama menjadi tradisi politik India," memberikan contoh-contoh kesalahan India dengan cara yang sama terhadap China dan Pakistan selama beberapa dekade.

Chellaney mengatakan bahwa India menyetujui gencatan senjata dengan Pakistan pada tahun 1948 ketika Angkatan Darat India sedang bergerak menuju kemenangan. "Sekali lagi, pada tahun 1972, di Shimla, India menyerahkan keuntungan perang tahun 1971 di meja perundingan tanpa mendapatkan imbalan apa pun dari Pakistan," imbuh dia.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |