loading...
Teknologi 3D TRASAR untuk Panas Bumi dengan Flow2Max merepresentasikan tonggak penting dalam efisiensi panas bumi, yang mengintegrasikan pemantauan secara real time, kecerdasan data, dan pengontrolan program otomasi. Foto/Dok
JAKARTA - Ecolab International Indonesia bersama dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) meluncurkan Teknologi 3D TRASAR™ untuk Panas Bumi dengan Flow2Max®, sebuah rintisan solusi gabungan yang dirancang untuk mengoptimalkan produksi energi panas bumi dan memajukan pengoperasian berkelanjutan.
Inovasi ini menggabungkan kedua teknologi dengan menghadirkan kecerdasan data operasional pada tingkat yang baru, efisiensi sumber daya, dan perlindungan aset bagi industri panas bumi. Baca Juga: PGE Tegaskan Keberlanjutan sebagai Budaya Perusahaan
Transformasi Pengoperasian Energi Panas Bumi Melalui Inovasi Terintegrasi
Teknologi 3D TRASAR™ untuk Panas Bumi dengan Flow2Max® merepresentasikan tonggak penting dalam efisiensi panas bumi, yang mengintegrasikan pemantauan secara real time, kecerdasan data, dan pengontrolan program otomasi untuk membantu mengatasi tantangan jangka panjang industri terkait penskalaan dan variabilitas aliran, meningkatkan keberlanjutan reservoir sekaligus mengurangi biaya pemeliharaan.
Kemampuan gabungan sistem teknologi ini dirancang untuk memungkinkan operator panas bumi untuk melakukan pemantauan daring laju aliran massa dan entalpi aliran dua fase (cair dan uap) dengan Flow2Max® yang presisi. Lalu memprediksi dan menghambat penskalaan aset menggunakan Teknologi 3D TRASAR™ untuk Panas Bumi dari Ecolab.
Mengintegrasikan data lapangan dan analitik digital melalui ECOLAB3D™ untuk pengambilan keputusan yang dapat ditindaklanjuti berdasarkan data dan efisiensi jangka panjang. Mendukung keberlanjutan reservoir dengan dosis bahan kimia yang presisi dan dilakukannya pengontrolan proses
“Melalui kolaborasi dengan Pertamina Geothermal Energy, kami menetapkan tolok ukur kinerja baru untuk energi panas bumi,” ujar Presiden DirekturEcolab International Indonesia, Evan Jayawijayanto.
