loading...
Fenomena update status sudah mewabah dalam masyarakat, medsos pun sepertinya sudah menjadi ajang pamer mulai dari kegiatam ibadah hingga kekayaan. Foto ilustrasi/ist
Media sosial (medsos) telah mengubah gaya hidup manusia dari yang bersifat pribadi menjadi konsumsi publik. Fenomena update status sudah mewabah dalam masyarakat. Tak heran bila isi medsos sangat kompleks dan beragam. Mulai dari dakwah, nasihat, contoh keteladanan, amal, hingga tawaran makanan atau minuman, bahkan umpatan serta caci-maki.
Medsos sepertinya sudah menjadi ajang pamer . Boleh jadi maksudnya bukan pamer, tapi sekadar update status, atau buat seru-seruan saja. Niat yang tadinya ikhlas karena Allah, tetapi dilakukan terus menerus dan masif akhirnya bisa bercampur riya' dan sum'ah. Inilah yang secara tidak sadar sering diremehkan, termasuk di kalangan umat muslim.
Apa itu riya dan sum'ah? Riya' memiliki arti memperlihatkan amal dan sum'ah berarti memperdengarkan amal . Keduanya merupakan salah satu bentuk syirik kecil. Sebenarnya tujuan awal beramal adalah karena Allah, tetapi tiba-tiba muncul niatan yang ditujukan kepada selain-Nya, yaitu mengharap pujian dan sanjungan dari orang lain.
Allah Ta'ala berfirman dalam QS: Az-Zumar : 2-3
إِنَّآ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ فَٱعْبُدِ ٱللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ ٱلدِّينَ
"Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.
لَا لِلَّهِ ٱلدِّينُ ٱلْخَالِصُ
"Ingatlah, hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih (dari syirik)...."
Maka katakanlah orang-orang yang tidak ikhlas, janganlah engkau memperlihatkan amalmu! Karena segala amal yang ditujukan kepada selain Alloh akan sia-sia.
Dari Mu'adz bin Jabal Radhiyallahu-anhu diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasullulah Shallahu alaihi wa sallam bersabda: