Hubungan Politik Jepang-China Memanas, Ningning Aespa Terancam Dicoret Tampil di Kohaku Uta Gassen

JAKARTA - Ketegangan antara Jepang dan China semakin meningkat ternyata memengaruhi dunia hiburan. Anggota K-pop Ningning Aespa yang berasal dari China disebut-sebut akan batal tampil "Kohaku Uta Gassen". Dikutip The Korea Times, banyak penonton Jepang yang menuntut agar Ningning dicoret dari daftar penampil di program musik akhir tahun NHK, "Kohaku Uta Gassen".

Sebuah petisi online di Change.org yang muncul pada 17 November lalu menuntut agar NHK, stasiun penyiaran utama Jepang, membatalkan penampilan Aespa. Dalam dua hari, petisi ini berhasil mengumpulkan lebih dari 70 ribu tanda tangan, menunjukkan besarnya reaksi publik di Jepang.

Para pendukung berpendapat bahwa unggahan media sosial Ningning sebelumnya, di mana ia membagikan foto di belakang panggung yang menampilkan lampu hias yang menurut beberapa kritikus menyerupai awan jamur nuklir menunjukkan Ningning kurang memiliki kesadaran sejarah.

Baca Juga : Ada Makna 'Iblis', Lagu K-Pop Demon Hunters Dilarang Dinyanyikan di Sekolah Ini

Permasalahan berawal dari unggahan lama Ningning di media sosial yang memicu kemarahan sebagian masyarakat Jepang. Dalam foto tersebut, terlihat lampu dekoratif yang menurut beberapa kritikus menyerupai awan jamur nuklir. Hal ini dianggap sebagai tindakan yang tidak peka terhadap sejarah dan penderitaan korban bom atom Hiroshima.

Salah satu komentar menyatakan, “Kohaku adalah siaran nasional yang penting. Mengizinkan Ningning tampil akan melukai para korban Hiroshima.” Komentar lain menambahkan, “Seseorang yang memuji lampu berbentuk awan jamur seharusnya tidak muncul di program yang ditonton oleh seluruh negeri.”

Unggahan Ningning pada 2022 itu memang sudah memancing reaksi warga Jepang, namun belum pernah berujung pada keluhan formal atau ancaman pembatalan. Situasi ini berubah ketika ketegangan politik antara Jepang dan Tiongkok meningkat.

Baca Juga : Pasangan Shin Min Ah dan Kim Woo Bin akan Menikah setelah 10 Tahun Pacaran