Hari Jumat, Hari Tambahan Saat Allah Menampakan Diri di Surga

6 hours ago 3

loading...

Salah satu keistimewaan hari Jumat adalah disebut juga Yaumul Mazid (hari tambahan). Di mana pada hari ini Allah SWT menampakkan diri kepada kaum mukminin di surga. Foto ilustrasi/Sindonews

Salah satu keistimewaan hari Jumat adalah disebut juga Yaumul Mazid (hari tambahan). Di mana pada hari ini Allah SWT menampakkan diri kepada kaum mukminin di surga .

Hal ini sebagaimana tersebut pada hadis Anas radhiyallahu'anhu yang panjang, yang di akhir hadis: "Maka tidaklah melebihi rindu mereka di surga daripada datangnya hari Jumat, agar mereka dapat tambah melihat Rabb mereka dan keagunganNya, oleh karena itulah (hari itu) dinamakan yaumul maziid."

Hadis ini diriwayatkan oleh ath-Thabarani di dalam al-Ausath dan Ibnu Abi Syaibah. Al-Mundziri menyebutkannya di dalam at-Targhib wat Tarhib dan berkata: "Dengan isnad yang baik". Lihat Shahih atTarghib wat Tarhib I/175, hadits 694 oleh al-Albani).

Para malaikat menyebut hari Jumat sebagai Yaumul Mazid karena banyaknya pintu rahmat Allah SWT yang dibuka pada hari itu. Allah SWT juga melimpahkan anugerah dan melapangkan kebaikan serta terdapat waktu mulia yang pada waktu tersebut Allah SWT mengabulkan doa secara mutlak.

Baca juga: Keutamaan Malam Jumat dan Amalan-amalan yang Dianjurkan

Hal ini dijelaskan dalam kitab I’anatut Tholibin, berikut terjemah lengkapnya :

“Sayyid kita Al-Qutbu Al-Ghouts Al-Habib Abdullah Alawi al-Haddad telah berkata : Ketahuilah! “semoga Allah SWT memberimu keberuntungan” Sesungguhnya hari Jumat adalah Sayyidnya (Pemimpinnya) hari. Para malaikat menyebut hari Jumat sebagai Yaulum Mazid karena banyaknya pintu-pintu rahmat Allah SWT yang dibuka pada hari itu. Allah SWT melimpahkan anugerah dan melapangkan kebaikan. Pada hari Jumat terdapat waktu yang mulia, yang pada waktu tersebut Allah SWT mengabulkan doa secara mutlak. Waktu tersebut dirahasiakan pada keseluruhan hari, sebagaimana disampaikan oleh imam al-Ghazali RA dan yang lain.”

“Pada hari Jumat, hendaknya engkau selalu beramal shalih, dan beberapa kegiatan keagamaan. Janganlah engkau memiliki kesibukan lain kecuali kesibukan darurat yang tidak bisa ditinggalkan. Sesungguhnya hari ini hanya untuk akhirat. Cukuplah kerugian dan ketersia-siaan hari-hari lain untuk kesibukan duniawi. Sebaiknya bagi seorang mukmin, menjadikan seluruh hari dan malamnya dihabiskan untuk amal akhirat. Jika tidak mampu, dan kesibukan duniawi menghalanginya minimal dia menghabiskan hari Jumat ini untuk perkara-perkara akhirat.” Wallahu ‘Alam

Baca juga: Kisah Tabiin : Sikap Rendah Hati Abdullah bin Mubarak, Ulama Teladan dan Ditakuti di Medan Perang

(wid)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |