Gojek Luncurkan Aplikasi GoFood Merchant, Ajak Pelaku UMKM Kuliner Naik Kelas

2 days ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Gojek, unit bisnis Grup GoTo, secara resmi meluncurkan aplikasi GoFood Merchant, wajah baru dari aplikasi sebelumnya yang dikenal sebagai GoBiz.

Transformasi yang dihadirkan Gojek ini membawa beragam inovasi teknologi guna mendukung pelaku usaha kuliner, termasuk UMKM, untuk tumbuh dan berkembang di era digital.

Dengan teknologi yang lebih andal, efisien, dan sesuai kebutuhan bisnis saat ini, GoFood Merchant dirancang untuk memudahkan operasional harian Mitra Usaha GoFood.

Pendaftaran sebagai Mitra GoFood kini bisa dilakukan dalam waktu kurang dari lima menit, lengkap dengan sistem verifikasi identitas yang tetap menjaga keamanan dan keaslian data.

Menurut Head of Food, Ads, and Merchants Gojek Sovan Kumar Ganguly, pembaruan ini mencerminkan komitmen Gojek untuk terus memberdayakan pelaku usaha kuliner melalui inovasi.

"Pembaruan aplikasi GoBiz menjadi GoFood Merchant menandai konsistensi kami dalam menghadirkan Jalan Pintar Jualan melalui inovasi teknologi dari waktu ke waktu," tutur Kumar dalam siaran pers yang diterima, Rabu (11/5/2025). 

3 Pilar Inovasi GoFood Merchant

Aplikasi GoFood Merchant kini hadir dengan tampilan baru dan penyempurnaan fitur dari versi sebelumnya, yang difokuskan pada tiga pilar utama:

  • Operasional Lebih Mudah

Fitur Kelola Menu Sekaligus memungkinkan pemilik usaha multi-outlet untuk mengedit dan mengunggah menu secara massal. Penambahan dan pengubahan outlet pun kini bisa dilakukan secara mandiri dalam aplikasi.

  • Pengelolaan Keuangan Efektif L

aporan penjualan harian dan pencairan dana yang terintegrasi membantu Mitra Usaha memantau arus kas dan kinerja usaha, terutama bagi mereka yang baru memulai bisnis kuliner.

  • Promosi dan Iklan yang Fleksibel

Dengan fitur Promo Rekomendasi berbasis teknologi machine learning, Mitra Usaha dapat merancang strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. Berbagai promo dan iklan juga telah dikurasi tim GoFood untuk memberikan eksposur maksimal. 

GoPay Siap Tur Keliling 30 Kota Edukasi Bahaya Judi Online

Di sisi lain, GoTo melalui lini usahanya GoPay kembali menggelar kampanye edukatif untuk mendorong literasi digital sekaligus melindungi masyarakat dari bahaya judi online.

Bertajuk Judi Pasti Rugi Keliling, dalam kampanye ini, GoPay akan berkeliling ke 30 kota di Indonesia menggunakan van edukasi. Adapun yang mengemudikan van tersebut adalah mitra yang pernah terdampak langsung praktik judi online.

Menurut Head of Regulatory and Public Affairs GoTo Financial Budi Gandasoebrata, GoTo memang menyadari masalah judi online sudah semakin parah, sehingga mereka meluncurkan kampanye ini.

"Dan, kami merasa sebagai salah satu pemain di ruang digital juga, itu salah satu tanggung jawab kami juga di Gojek maupun GoPay untuk bisa bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya judi online," ujarnya.

Kampanye ini pun mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital). Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Alexander Sabar. 

Libatkan Mitra Terdampak

Nantinya, kampanye ini akan mengunjungi beberapa kota besar di Indonesia, mulai dari Banda Aceh, Medan, Padang, Bandar Lampung, sampai ke Pulau Jawa, termasuk Jakarta, Depok, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.

Salah satu elemen menarik dari kampanye ini adalah pendekatan langsung ke masyarakat. Terlebih, yang mengemudikan van ini bukan sembarang orang, melainkan adalah individu-individu yang pernah terdampak langsung praktik judi online.

Disebutkan, mereka tidak hanya mengemudikan kendaraan, tetapi juga akan berinteraksi dengan masyarakat secara langsung, berbagi pengalaman, dan menyampaikan pesan utama kampanye ini.

Budi juga menuturkan, kalau judi online sebenarnya adalah bentuk penipuan yang memanfaatkan teknologi. Karenanya, aktivitas ini sebenarnya bukan berdasarkan peruntungan.

"Itu semuanya sistematis. Di baliknya ada random number generator, yang membuat orang mungkin awal-awal merasa akan menang, padahal ujung-ujungnya mereka pasti rugi" tutur Budi menjelaskan.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |