Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil

2 days ago 4

loading...

Presiden Ukraina memiliki rahasia ke China dan Brasil karena takut ditinggal AS dan Eropa. Foto/X/@ZelenskyyUa

MOSKOW - Mantan Perdana Menteri Italia Massimo D'Alema mengklaim bahwa ia melakukan misi diplomatik rahasia ke Brasil dan China atas nama pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky untuk mendapatkan dukungan internasional, di tengah kekhawatiran bahwa Kiev akan ditinggalkan oleh para pendukung Baratnya.

Pengungkapan itu terungkap selama percakapan dengan politisi Italia Gianfranco Fini yang diterbitkan oleh La Repubblica pada hari Kamis. Menurut D'Alema, Zelensky mendekatinya sekitar tahun 2024, mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi bencana karena dukungan Barat berkurang.

“Saya kebetulan berbicara dengan Zelensky di sela-sela sebuah inisiatif mengenai Balkan. Dan dia memberi tahu saya dengan jelas bahwa negaranya berisiko mengalami bencana karena ‘Amerika cepat atau lambat akan menarik diri, dan Eropa tidak dapat diandalkan,’” kata mantan perdana menteri itu kepada Fini, dilansir RT.

“Dia meminta saya pergi ke Brasil dan Beijing untuk mencari tahu apakah Lula dan Xi Jinping dapat melakukan sesuatu,” klaim D’Alema. Baik Brasil maupun China belum secara terbuka mengonfirmasi adanya kunjungan oleh mantan pejabat Italia itu.

Di Brasilia, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva dilaporkan menolak inisiatif itu secara langsung, bersikeras bahwa Ukraina adalah “masalah Amerika.”

“Saya pergi ke sana, tetapi Lula hampir menunjukkan jalan keluar kepada saya, mengatakan kepada saya bahwa Ukraina adalah masalah bagi Amerika dan bahwa, menurutnya, saya seharusnya tertarik pada Palestina sebagai gantinya,” kata D’Alema.

Di China, D’Alema dilaporkan bertemu dengan salah satu pejabat tinggi kebijakan luar negeri Partai Komunis, dan membahas gagasan pasukan penjaga perdamaian internasional untuk Ukraina.

Baca Juga: Perang Houti Berkobar di Bulan Suci

Di akhir pertemuan, pejabat China tersebut dikatakan telah berkomentar: “Anda tahu, Anda adalah orang Eropa pertama yang datang untuk berbicara kepada kami tentang hal ini. Yang lain hanya meminta kami untuk tidak mendukung Rusia.”

Mantan perdana menteri tersebut juga mengkritik UE karena memicu apa yang ia gambarkan sebagai harapan yang tidak realistis tentang konflik tersebut.

“Eropa tidak melakukan apa pun selain mengulangi bahwa Rusia dapat dikalahkan, padahal jelas bagi semua orang bahwa perang tidak dapat dimenangkan oleh siapa pun,” katanya.

(ahm)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |