Begini Cara Kemendiktisaintek Membumikan Sains dan Teknologi kepada Masyarakat

17 hours ago 6

loading...

Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Yudi Darma (kiri) pada taklimat media peluncuran program Semesta 2025. Foto/Diktisaintek.

JAKARTA - Ditjen Sains dan Teknologi melalui Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi (Dit. Minat Saintek) Kemendiktisaintek akan meluncurkan program bertema Semesta (Sinergi Kreasi Masyarakat dan Akademisi untuk Sains Teknologi Nusantara) sebagai payung komunikasi utama dalam memperkenalkan program-program strategis yang akan menjadi motor penggerak diseminasi dan pemanfaatan sains dan teknologi (saintek).

Program Semesta dibuat untuk menghadirkan saintek yang inklusif, aplikatif, dan berkelanjutan, sehingga dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.

Baca juga: 9 Menteri dan Wamen Lulusan ITB di Kabinet Prabowo, Nomor 1 Ilmuwan Nanoteknologi

Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Yudi Darma mengatakan, berdasarkan studi Nature Human Behaviour tahun 2025, tingkat kepercayaan publik Indonesia terhadap ilmuwan tercatat sebesar 3,84 dari skala 5, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 3,62 dan sejajar dengan Malaysia serta Meksiko.

"Secara global, Indonesia termasuk dalam kelompok negara dengan tingkatkepercayaan tinggi terhadap ilmuwan. Fakta ini tentu menggembirakan, namun sekaligus mengandung tantangan besar,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (1/8/2025).

Menurut Yudi, hasil studi tersebut merupakan momentum untuk meningkatkan minat serta partisipasi masyarakat terhadap saintek. Perguruan tinggi perlu didorong untuk menjadi katalisator perubahan dalam membumikan saintek, sehingga dalam j angka panjang akan terwujud masyarakat berbasis ilmu pengetahuan (citizen science), ekosistem saintek yang inklusif, serta ekonomi berbasis inovasi yang berdampak pada kesejahteraan bersama.

Hal ini yang kemudian menjadi misi Direktorat Minat Saintek melalui empat program yang tergabung dalam Semesta.
Semesta merupakan pendekatan terpadu dalam membangun budaya sains yang hidup di tengah masyarakat dengan mengintegrasikan tiga spektrum komunikasi sains, yaitu literasi sains (science literacy), pemahaman publik (public understranding), dan keterlibatan publik (public engagement).

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |