loading...
Ketika seseorang beristighfar, ia minta kepada Allah agar dosanya ditutupi sehingga tidak ada orang lain yang mengetahuinya, sekaligus dimaafkan sehingga terbebas dari sanksi. Foto ilustrasi/ist
Amalan istighfar sering digunakan dalam pengertian tobat. Keduanya sama-sama memiliki pengertian kembali kepada Allah dan harapan agar Allah menghilangkan apa-apa yang tidak baik. Hanya saja, istighfar berupa permohonan lisan seorang hamba, sedangkan tobat berupa usahanya.
dan senantiasa meminta ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Istilah istighfar sendiri artinya meminta maghfirah dari Allah. Maghfirah berasal dari kata ghafara yang maknanya menutupi dan memaafkan. Artinya, ketika seseorang beristighfar, ia minta kepada Allah agar dosanya ditutupi sehingga tidak ada orang lain yang mengetahuinya, sekaligus dimaafkan sehingga terbebas dari sanksi.
Banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang menunjukkan bahwa kaum muslimin harus beristighfar dan bertobat, jika seseorang itu telah meninggalkan kewajiban. Allah Ta'ala berfirman :
فَٱصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِٱلْعَشِىِّ وَٱلْإِبْكَٰرِ
"Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi." (QS Ghafir : 55)
Kemudian firman Allah :
فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَىٰكُمْ
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal." (QS Muhammad :19)
Dan firman Allah Ta'ala :
لِّيَغْفِرَ لَكَ ٱللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنۢبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَٰطًا مُّسْتَقِيمًا
"Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus." (QS Al-Fath : 2)
Dengan demikian, istighfar dan tobat dilakukan beriringan karena meninggalkan perintah dan melakukan pelarangan, sebab sesungguhnya keduanya termasuk keburukan, kesalahan dan dosa.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Hai sekalian manusia bertaubatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampunan darinya, sesungguhnya saya bertaubat dalam sehari seratus kali." (HR: Muslim).
Hakikat Istighfar dan Tobat
Sebagian besar orang menyangka bahwa istighfar dan tobat hanyalah cukup dengan lisan semata. Sebagian mereka mengucapkan, "Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya." Tetapi, kalimat itu tidak membekas di dalam hati, juga tidak berpengaruh dalam perbuatan anggota badan. Sesungguhnya istighfar dan taubat jenis ini adalah perbuatan orang-orang dusta.
Para ulama banyak menjelaskan hakikat istighfar dan tobat. Di antaranya Imam ar-Raghib al-Ashfahani. Beliau menerangkan, "Dalam istilah syara’, tobat adalah meninggalkan dosa karena keburukannya, menyesali dosa yang telah dilakukan, berkeinginan kuat untuk tidak mengulanginya, dan berusaha melakukan apa yang bisa diulangi (diganti). Jika keempat hal itu telah terpenuhi berarti syarat taubatnya telah sempurna."














































:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5306240/original/055666600_1754380232-Gopay.jpeg)
