loading...
Israel menggunakan organisasi bayangan untuk memaksa warga Palestina keluar dari Gaza. Foto/Press TV
GAZA - Aktivis Afrika Selatan mengatakan Israel menggunakan kelompok kemanusiaan bayangan untuk memaksa warga Palestina keluar dari Jalur Gaza yang terkepung, dalam bentuk pembersihan etnis terbaru yang terjadi sejak Oktober 2023.
Media yang mengutip sumber melaporkan pada hari Minggu bahwa sebuah pesawat yang membawa 153 warga Palestina dari wilayah Palestina yang diblokade mendarat di Bandara Internasional OR Tambo Afrika Selatan pada 13 November.
Namun, pesawat tersebut tertahan di landasan selama sekitar 12 jam, dan penumpang tidak dapat turun. Hal ini memicu kebingungan dan kemarahan terhadap otoritas setempat.
5 Alasan Israel Gunakan Organisasi Bayangan untuk Memaksa Warga Palestina Keluar dari Gaza
1. Boarding Pass Bertujuan Beragam Negara dari Indonesia hingga Malaysia
Namun, dalam beberapa jam, para aktivis dan otoritas Afrika Selatan menemukan beberapa kejanggalan dalam cara perjalanan warga Palestina yang diatur oleh sebuah kelompok bernama Al-Majd Europe.
Melansir Press TV, para aktivis lebih lanjut menemukan bahwa para pengungsi tidak memiliki dokumentasi atau dokumen apa pun untuk membantu proses mereka di negara tersebut.
Warga Palestina juga tidak memiliki stempel atau slip keluar yang biasanya dikeluarkan oleh otoritas Israel kepada orang-orang yang meninggalkan Gaza.
Yang lebih mengejutkan adalah beberapa warga Palestina mengatakan bahwa mereka memulai perjalanan tanpa sepenuhnya mengetahui ke mana mereka akan pergi.
Para aktivis mengatakan bahwa boarding pass penumpang menunjukkan berbagai tujuan, dari India hingga Malaysia dan Indonesia.
2. Mengeksploitasi Keputusasaan Warga Palestina
Na'eem Jeenah, seorang aktivis dan cendekiawan kawakan yang berbasis di Johannesburg, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa perkembangan ini menunjukkan bahwa Israel mengeksploitasi keputusasaan warga Palestina untuk diam-diam memajukan kebijakan pemindahan paksa warga Palestina bersama kelompok tersebut, yang bertindak sebagai perantara untuk pemindahan mereka.
"Jelas bagi kami bahwa Al-Majd adalah kedok bagi entitas Israel dan intelijen Israel, dan merupakan proyek untuk membantu pembersihan etnis di Gaza," kata Jeenah.














































:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5306240/original/055666600_1754380232-Gopay.jpeg)
