3 Proyek Kereta Cepat Termahal di Dunia, Whoosh Tak Masuk Hitungan

7 hours ago 8

loading...

Pembangunan mega proyek kereta cepat di beberapa negara menelan biaya hingga ratusan miliar dolar, berikut 3 proyek kereta api cepat termahal di dunia. Foto/Dok

JAKARTA - Pembangunan mega proyek kereta cepat di beberapa negara menelan biaya hingga ratusan miliar dolar, ketika mereka mencoba meningkatkan opsi untuk transportasi untuk penumpang dan barang. Jalur jarak jauh ini sering melewati pegunungan, jalur perairan, atau lingkungan perkotaan yang padat, sehingga memerlukan solusi yang mahal.

Biaya konstruksi sangat bervariasi – terutama untuk kereta api berkecepatan tinggi – dari rata-rata biaya per kilometer sebesar USD18,5 juta di Spanyol hingga mencapai USD175 juta di Inggris, menurut laporan pemerintah Spanyol tahun 2023. Selain itu, pembengkakan anggaran dan jadwal menjadi hal umum untuk pekerjaan teknik yang kompleks dan luas ini.

Hal serupa terjadi juga di Indonesia dalam proyek kereta cepat rute Jakarta–Bandung atau Whoosh. Dalam studi awal, pemerintah menerima penawaran pembiayaan dari Jepang, dan juga China.

Baca Juga: Beda Jauh Biaya Proyek Kereta Cepat Indonesia vs Arab Saudi, Bak Langit dan Bumi

Saat itu China menawarkan model business to business yang berbasis konsorsium BUMN dimana proyek dikerjakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang di dalamnya terdiri dari struktur kepemilikan 60% PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan 40% China Railway International Co. Ltd. (CRI).

PSBI sendiri terdiri dari empat BUMN besar, dengan porsi kepemilikan saham 51,37% PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI), 38,26% PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), 8,30% PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) dan 2,37% PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Dan akhirnya pemerintah Indonesia memilih model dan skema pembiayaan dari China dengan alasan yang cukup membius dan menjanjikan yaitu “tanpa membebani APBN”.

Namun, ketika proyek mulai berjalan justru mengalami cost overrun (pembengkakan biaya) dari tahap awal 2015 sampai 2023. Hingga akhirnya menggerus APBN sekitar kurang lebih Rp7,5 triliun, dengan potensi tambahan Rp5-10 triliun lagi sampai 2030.

Dengan bunga 3,4% per tahun atas tambahan USD560 juta (Rp8-9 triliun), maka bunga tahunan tambahan bisa sekitar USD19 juta atau sekitar Rp300-400 miliar/tahun hanya untuk bagian overrun. Untuk pinjaman pokok USD4,5 miliar dengan bunga 2-3,4%, maka beban bunga tahunan bisa antara USD90-153 juta (Rp1,4-2,4 triliun) setiap tahun.

Artinya, proyek ini tidak sesuai dengan janji awalnya yang diklaim “tidak membebani APBN” malah justru menggerus APBN bahkan membebani hingga puluhan tahun. Jelas, proyek ini secara ekonomi tidaklah efisien bahkan cenderung merugikan Indonesia.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh, dengan panjang lintasan 142 km menelan biaya sekitar USD7,27 miliar atau setara Rp110-113 triliun

Berikut 3 proyek kereta api cepat termahal di dunia:

3. Jalur Kereta Cepat Shanghai-Chongqing-Chengdu, China: USD77 miliar

China pada tahun 2016 mengumumkan rencana pengembangan jaringan kereta cepat lewat program baru yang disebut Eight Vertical and Eight Horizontal. Seperti yang mungkin bisa Anda tebak dari namanya, jalur-jalur baru atau yang diperluas ini mencakup 16 koneksi kereta bagian utara-selatan dan timur-barat dengan tujuan menciptakan total jaringan sepanjang 23.600 mil (38.000 km) pada tahun 2025.

Salah satu proyek ini adalah koridor Shanghai-Chongqing-Chengdu sepanjang 1.300 mil (2.100 km), yang sejajar dengan jalur timur ke barat yang sudah ada tetapi akan menawarkan perjalanan kereta jauh lebih cepat. Dengan kecepatan mencapai 217 mil per jam (350 km/jam), perjalanan antara Shanghai dan Chongqing akan dipangkas dari 10 jam 42 menit menjadi lima jam 48 menit.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |