Warga Maroko Diminta Tidak Potong Hewan Kurban saat Iduladha, Ada Apa?

1 day ago 7

loading...

Warga menggendong domba untuk persiapan Iduladha pada tahun 2017. Foto/anadolu

RABAT - Untuk pertama kalinya di bawah pemerintahan Raja Mohammed VI, warga Maroko merayakan Iduladha tanpa ritual pengorbanan hewan. Kondisi ini mengikuti arahan kerajaan di tengah kesulitan ekonomi yang semakin dalam dan krisis pertanian.

Iduladha adalah salah satu hari paling suci bagi umat Islam di seluruh dunia, dan Maroko tidak terkecuali.Namun tahun ini, perayaan yang akan dirayakan pada tanggal 7 Juni di negara Afrika Utara tersebut diperkirakan akan terlihat sangat berbeda.

Hari keagamaan tersebut memperingati kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya atas perintah Tuhan.

Umat Islam menandai Iduladha ini dengan menyembelih seekor domba atau hewan lain, berbagi daging di antara keluarga dan menyumbangkan sebagian daging kepada mereka yang kurang beruntung.

Namun, setelah tujuh tahun cuaca kering, kawanan domba Maroko telah berkurang hingga 38%, yang telah meningkatkan harga domba secara drastis. Tahun lalu, harga mencapai sekitar USD600 per ekor atau USD7-7,5 per kilo.

Di sisi lain, upah minimum di kerajaan pada tahun 2025 adalah 3.100 dirham per bulan (USD335), yang membuat harga domba menjadi tidak terjangkau bagi banyak orang.

Sebagai tanggapan, Raja Mohammed VI mengumumkan pada bulan Februari melalui surat yang dibacakan menteri urusan Islam bahwa keluarga harus "menjauhkan diri" dari penyembelihan domba tahun ini dan raja akan melaksanakan kurban Iduladha atas nama rakyat.

"Melaksanakannya dalam keadaan sulit ini akan menyebabkan kerugian nyata bagi banyak rakyat kita, terutama mereka yang berpenghasilan terbatas," bunyi surat itu.

Pengumuman seperti itu belum pernah dibuat sejak pemerintahan mendiang Raja Hassan, yang membatalkan kurban Iduladha tiga kali selama pemerintahannya karena alasan yang sama atau setelah Perang Pasir tahun 1963 dengan negara tetangga Aljazair.

Raja di Maroko memiliki otoritas tertinggi di negara tersebut. Sebagai Panglima Umat Beriman (dikenal sebagai Amir al-Muminin), ia memiliki keutamaan atas berbagai keputusan termasuk kegiatan keagamaan.

Bantu Pulihkan Ternak Nasional

Mohammed Jadri, ekonom Maroko dan direktur Observatory of Government Action, sebuah organisasi pemantauan swasta, meyakini pembatalan kurban secara umum dapat bermanfaat.

“Kita tahu hari ini bahwa daya beli banyak warga negara telah menurun drastis. Oleh karena itu, membatalkan Iduladha dapat menyelamatkan orang-orang ini dari pengeluaran sumber daya keuangan,” ujar dia kepada Middle East Eye.

“Pembatalan kurban akan meringankan beban mereka yang menderita tahun lalu, di mana ternak mencapai rekor harga yang melebihi USD500 hingga USD600 per ekor,” papar dia.

Petani skala kecil dan pekerja pertanian akan menjadi yang paling terdampak oleh keputusan kerajaan tersebut, menurut ekonom itu.

Dia menjelaskan, “Masyarakat pedesaan sangat bergantung pada musim Iduladha, terutama selama tahun-tahun pertanian yang kering. Bagi banyak orang, Iduladha adalah kesempatan untuk mengganti kerugian dalam pertanian dan produksi tanaman.”

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |