loading...
PPNI Kembangan, Provisio Consulting dan PT Pro Visioner Konsultindo menggelar sunatan massal di Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (28/6/2025). Foto/Dok. SindoNews
JAKARTA - Kesadaran untuk merawat organ reproduksi perlu ditanamkan sejak usia dini guna mencegah potensi gangguan kesuburan di masa mendatang. Salah satu bentuk perawatan dini tersebut, khususnya bagi anak laki-laki, adalah melalui tindakan sirkumsisi atau sunat. Meski terkesan sederhana, sunat memiliki manfaat medis yang signifikan dan tidak boleh dianggap remeh.
“Sunat merupakan langkah penting bagi anak laki-laki dalam menjaga kesehatan reproduksi,” kata Ketua Pelaksana Acara dan Ketua Seksi Organisasi,Kaderisasi dan Hukum dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Deden Sukmana dalam siaran pers, Selasa (1/7/2025).
Ia menjelaskan pelepasan kulup atau kulit yang menutupi ujung penis berperan sebagai tindakan preventif terhadap berbagai risiko infeksi akibat kurang optimalnya kebersihan alat reproduksi. Menurut Deden, anak yang telah disunat akan lebih mudah menjaga kebersihan area genital. Baca juga: Sunat Banyak Manfaat, Begini Penjelasan Dokter Spesialis Bedah RS Siloam
Selain itu, sirkumsisi terbukti dapat menurunkan risiko infeksi menular seksual seperti herpes dan sifilis, serta mengurangi kemungkinan terjadinya fimosis—rasa nyeri pada kepala atau kulup penis. Tidak hanya itu, infeksi saluran kemih juga menjadi salah satu potensi gangguan yang dapat diminimalisir melalui tindakan ini.
Bahkan dalam jangka panjang, sunat turut berperan dalam menurunkan risiko kanker serviks pada pasangan. Ini apabila sang suami terhindar dari penile cancer yang kerap terjadi pada pria yang tidak disunat.
Namun demikian, tantangan masih dihadapi oleh masyarakat, khususnya keluarga prasejahtera. Keterbatasan finansial dan ketakutan anak terhadap rasa sakit sering kali menjadi hambatan utama dalam pelaksanaan sunat. Untuk menjawab tantangan tersebut, PPNI secara aktif menyelenggarakan program sunatan massal gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.
Salah satu bentuk implementasi program tersebut berlangsung pada Sabtu (28/6/2025) di Kembangan, Jakarta Barat. Kegiatan ini terselenggara melalui kolaborasi antara PPNI Kembangan, Provisio Consulting dan PT Pro Visioner Konsultindo. Sebanyak 50 anak berusia 5 hingga 12 tahun dari keluarga kurang mampu telah berhasil dikhitan dalam kegiatan tersebut.