SIG Serap Produk Lokal Rp23,06 Triliun, Libatkan Mitra Binaan UKM

7 hours ago 3

loading...

SIG terus memperkuat komitmennya terhadap kemandirian industri dengan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG terus memperkuat komitmennya terhadap kemandirian industri dengan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Sepanjang 2024, belanja produk lokal SIG mencapai Rp23,06 triliun atau 93,01% dari total belanja barang dan jasa perusahaan mencapai Rp24,79 triliun.

"Belanja produk dalam negeri menjadi langkah strategis SIG yang tidak hanya membantu pengembangan usaha lokal, tetapi juga menjaga keandalan operasi perusahaan," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni dalam keterangannya, Selasa (29/4).

Dia mengatakan langkah tersebut merupakan bentuk kontribusi perusahaan terhadap upaya pemerintah dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global. SIG terus mendorong hilirisasi dan industrialisasi di dalam negeri melalui pemanfaatan suku cadang lokal yang berbasis pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM).

Realisasi penggunaan suku cadang lokal di seluruh pabrik SIG tahun ini tercatat sebesar Rp787 miliar naik 20,70% dibandingkan 2023 mencapai Rp652 miliar, serta melonjak 157% dari baseline 2020 sebesar Rp306 miliar. Capaian ini juga sejalan dengan program Asta Cita dalam mendorong peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi dan industrialisasi dalam negeri.

Selain peningkatan nilai belanja, jumlah UKM mitra SIG juga mengalami kenaikan signifikan. Saat ini, terdapat 17 UKM binaan yang berhasil memproduksi suku cadang untuk pabrik-pabrik SIG, meningkat dari delapan UKM pada tahun sebelumnya.

Peningkatan ini didukung oleh program pendampingan menyeluruh, mulai dari edukasi spesifikasi produk, pembuatan prototipe, uji coba, hingga tes performa di fasilitas produksi SIG. Beberapa UKM yang terlibat antara lain PT Papaja Maju Mandiri, PT 3S International, PT Kawani Tekno Nusantara, dan PT Bimuda Karya Teknik.

"Melalui program substitusi impor dengan produk UKM, SIG membangun ekosistem bisnis berkelanjutan. Kami dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor sekaligus mendapatkan suku cadang yang andal secara teknis dan ekonomis. Di sisi lain, UKM mendapat peluang untuk masuk ke dalam rantai pasok industri besar dan meningkatkan daya saingnya," jelas Vita.

(nng)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |