Putin Berharap Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Alasannya

6 hours ago 2

loading...

Presiden Vladimir Putin berharap tak menggunakan senjata nuklir. Foto/X

MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu mengatakan ia berharap tidak akan ada kebutuhan untuk penggunaan senjata nuklir di Ukraina.

Dalam wawancara dengan jurnalis Rusia Pavel Zarubin, yang kutipannya dibagikan di Telegramnya, Putin mengatakan negaranya belum perlu menggunakan senjata semacam itu sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari 2022.

“Tidak perlu menggunakan senjata yang baru saja Anda sebutkan. Dan saya harap tidak perlu,” ungkap Putin, lebih lanjut mengatakan: “Mereka ingin memprovokasi kita, mereka ingin kita membuat kesalahan.”

“Kita memiliki cukup kekuatan dan sumber daya untuk membawa apa yang dimulai pada tahun 2022 ke kesimpulan logisnya, dengan hasil yang dibutuhkan Rusia,” imbuh Putin.

Ia juga berpendapat bahwa rekonsiliasi antara Rusia dan Ukraina “tidak dapat dihindari,” dengan mengatakan bahwa itu hanya “masalah waktu” meskipun ada “tragedi” yang dialami di tengah konflik bersenjata yang sedang berlangsung, yang sekarang memasuki tahun keempat.

Sebelumnya, Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa Presiden China Xi Jinping akan tiba di ibu kota negara itu, Moskow, dalam kunjungan resmi, karena negara itu akan menjadi tuan rumah acara seremonial yang menandai peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II minggu depan.

Sebuah pernyataan dari Kremlin mengatakan bahwa Xi akan melakukan kunjungan resmi ke Moskow antara 7-10 Mei, atas undangan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, di mana ia akan mengambil bagian dalam acara Hari Kemenangan di ibu kota negara itu.

Pernyataan tersebut mengatakan pembicaraan yang akan diadakan antara Putin dan Xi selama kunjungannya akan membahas isu-isu utama mengenai pengembangan hubungan bilateral antara Moskow dan Beijing, serta isu-isu terkini dari agenda internasional dan regional.

“Sejumlah dokumen bilateral antarpemerintah dan antardepartemen direncanakan akan ditandatangani,” tambah pernyataan tersebut.

Awal bulan lalu, Putin mengatakan kepada Menteri Luar Negeri China Wang Yi bahwa Xi akan menjadi tamu utama pada perayaan 9 Mei yang menandai peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II.

Baca Juga: Ancaman Perang Nuklir Pakistan Vs India

Hari Kemenangan adalah hari libur yang dirayakan di Rusia dan berbagai negara bekas Soviet pada tanggal 9 Mei untuk memperingati penyerahan diri Nazi Jerman selama Perang Dunia II, sebuah konflik yang secara resmi disebut Rusia sebagai Perang Patriotik Raya.

Sebagai bagian dari acara-acara seputar perayaan 9 Mei, parade militer tahunan diadakan di Lapangan Merah yang terletak di Moskow, yang juga dihadiri oleh para pemimpin asing.

(ahm)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |