loading...
Putri Fahda binti Falah Al-Hithlain, istri ketiga dari Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud yang juga ibu kandung Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Foto/Wikipedia
JAKARTA - Putri Fahda binti Falah Al-Hithlain adalah istri ketiga dari Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud, penguasa Kerajaan Arab Saudi. Dia juga merupakan ibu kandung Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS).
Sebuah laporan intelijen Amerika Serikat (AS) pada tahun 2017 mengeklaim Putri Fahda ditempatkan dalam tahanan rumah oleh putranya, Putra Mahkota MbS, dalam gerakan pembersihan antikorupsi.
Tahun 2017 adalah tahun MbS diangkat menjadi putra mahkota menggantikan posisinya sepupunya, Pangeran Mohammed bin Nayef (MbN)—yang menurut media-media Barat itu terjadi dalam "kudeta istana".
Menurut laporan NBC News, mengutip sumber yang tak disebutkan namanya, Pangeran MbS saat itu disebut-sebut melarang sang ibu bertemu dengan Raja Salman dan menyembunyikan keberadaannya dari publik selama dua tahun.
Alasannya, menurut laporan tersebut, karena MbS khawatir sang ibu akan menggagalkan upayanya memperkuat kekuasaan.
Para pejabat dan mantan pejabat Amerika Serikat saat itu mengatakan kepada NBC News bahwa informasi intelijen menunjukkan MbS berusaha mejauhkan Putri Fahda dari Raja Salman dan sorotan publik setidaknya sejak 2016.
Para sumber mengatakan istri ketiga Raja Salman menganggap kerajaan bisa terpecah jika MbS tetap menjadi penerus takhta. Karena itu, MbSmenjauhkannya dari sang raja.
Saat melakukannya, kata para sumber, MbS masih menjadi wakil putra mahkota. Dia baru diangkat sebagai putra mahkota pada pertengahan 2017.
Para pejabat Arab Saudi membantah klaim intelijen AS dan laporan media-media Barat.