Presiden Mesir: Perjuangan Palestina Mengalami Momen Tergelap

5 hours ago 2

loading...

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menyatakan perjuangan Palestina mengalami momen tergelap. Foto/X/@GlobalVAR_fr

GAZA - Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengatakan bahwa "kawasan tersebut menghadapi tantangan yang rumit dan kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya".

El-Sisi meminta para pemimpin untuk mengambil sikap "bersatu dalam kata-kata dan tindakan".

"Bukan rahasia lagi bahwa perjuangan Palestina tengah mengalami salah satu momen tergelap dan paling serius," katanya, dilansir Al Jazeera.

"Rakyat Palestina mengalami kejahatan yang terorganisasi dan sistematis, dan praktik-praktik brutal selama lebih dari satu setengah tahun, yang bertujuan untuk memusnahkan dan mengakhiri keberadaan mereka di Jalur Gaza," imbuh el-Sisi.

Presiden Mesir menekankan bahwa "mesin perang Israel tidak membiarkan satu bangunan pun berdiri atau menunjukkan belas kasihan kepada anak-anak atau wanita mana pun" selama perang, seraya menambahkan bahwa Israel telah menggunakan "kelaparan sebagai senjata".

Baca Juga: Libya Dapat Kompensasi Miliaran Dolar Jika Tampung 1 Juta Warga Palestina

Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres juga fokus pada perang di Gaza saat ia berbicara kepada para pemimpin Arab yang berkumpul di Baghdad.

"Kita perlu gencatan senjata permanen sekarang; pembebasan sandera tanpa syarat sekarang; dan aliran bebas bantuan kemanusiaan yang mengakhiri blokade sekarang," kata Guterres. "Saya khawatir dengan rencana Israel yang dilaporkan untuk memperluas operasi darat dan lainnya," paparnya.

Dia menegaskan PBB tidak akan berpartisipasi dalam apa yang disebut operasi bantuan yang tidak mematuhi hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan, imparsialitas, independensi, dan netralitas. "Saya tegaskan kembali permohonan saya untuk dukungan penuh dan mendesak terhadap pekerjaan UNRWA, termasuk dukungan finansial," ujarnya.

Guterres juga menolak usulan Donald Trump untuk mengusir warga Gaza. "Kami menolak pemindahan penduduk Gaza yang berulang dan kami jelas menolak pertanyaan tentang pemindahan paksa ke luar Gaza," jelasnya.

Apa solusinya?

"Hanya solusi dua negara yang dapat memberikan perdamaian yang berkelanjutan, Israel dan Palestina hidup berdampingan dengan damai dan aman dengan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara sesuai dengan resolusi PBB, hukum internasional, dan perjanjian sebelumnya," papar Guterres.

(ahm)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |