Populer sebagai Bulan Perang, Ini 9 Peperangan yang Terjadi di Bulan Safar

9 hours ago 5

loading...

Dalam sejarah Islam, banyak peristiwa perang yang terjadi di bulan Safar bahkan tercatat ada 9 peristiwa perang tersebut. Foto ilustrasi/ist

Populer dan sering diidentikan sebagai bulan perang, berikut 9 peristiwa perang bersejarah Islam yang terjadi di Bulan Safar . Bulan Safar sendiri merupakan bulan kedua dalam kalender Islam (Hijriah) yang tahun ini memasuki 1447 hijriah.

Safar berasal dari kata Shifr(صفر) yang berarti kosong. Dinamakan Safar atau Shifr, karena pada bulan ini bangsa Arab mengosongkan rumah-rumah mereka yang beralih ke medan perang. Banyak peristiwa penting terjadi di bulan Safar, terutama peperangan yang terjadi antara kaum muslim dengan musuh-musuhnya kala itu.

Beberapa Perang yang Terjadi di Bulan Safar:

1. Perang Al-Abwa atau Waddan

Perang ini merupakan pertempuran pertama yang melibatkan pasukan Muslim dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Penyergapan Kafilah berlangsung 623-624, yang kemudian menyebabkan terjadinya Perang Badar. Ibnul Qoyyim mengatakan, "Baginda Nabi SAW berperang sendiri dalam perang 'Abwan' atau dikenal dengan 'Waddan' terjadi pada bulan Shafar, dua belas bulan dari peristiwa Hijriyah. Yang membawa bendera perang adalah Hamzah bin Abdul Mutholib berwana putih. Yang menggantikan di Madinah adalah Sa'ad bin Ubadah. Orang-orang Muhajirin keluar khusus untuk menghadang barang dagangan Quraisy. Mereka tidak mendapatkan tipu daya.

Dalam perang ini, Rasu;ulah SAW mengambil perjanjian Makhsyi bin Amr Ad-Dumari pemimpin Bani Dumar untuk tidak menyerang Bani Dumar dan mereka tidak menyerang (kaum muslimin), tidak mengumpulkan (pasukan) dan tidak membantu musuh. Perdamaian itu ditulis antara beliau dan mereka dalam suatu perjanjian. (Zadul Ma'ad, 3/164, 165).

2. Peristiwa Mata Air Roji'

Ketika bulan Shafar (tahun ketiga Hijriah), kaum Adhal dan Qorah datang. Mereka menyebutkan di dalam (kaum) mereka ada yang masuk Islam sehingga mereka meminta agar diutus bersama mereka orang yang mengajarkan agama dan membacakan Qur'an. Sehingga diutuslah bersama mereka enam orang (menurut pendapat Ibnu Ishaq, sementara Al-Bukhari mengatakan sepuluh sahabat). Diangkat jadi pemimpinnya adalah Martsad bin Abi Martsad Al-Gonawi. Di dalamnya juga ada Khubaib bin Ady. Mereka pergi bersamanya.

Ketika sampai di mata air Roji', yaitu mata air kepunyaan Huzail ke arah Hijaz, kau Adhal dan Qorah berkhianat. Mereka minta tolong suku Huzail lalu mereka datang mengepungnya. Maka para sahabat hampir semuanya dibunuh, sedangkan Khubaib bin Ady dan Zaid bin Datsinah ditawan. Keduanya dijual di Mekkah dan keduanya pernah membunuh pembesar (Mekkah) waktu perang Badar. (Zadul Ma’ad, 3/244).

3. Perang Bi'r Ma'unah (Peristiwa Sumur Maunah)

Pada bulan Shafar tahun keempat terjadi perang Bi'r Ma'unah (Peristiwa Sumur Maunah). Ringkasnya adalah bahwa Abu Barra' Amir bin Malik yang disebut 'Pemain Kepala Tombak' mendatangi Nabi SAW, lalu dia diajak masuk Islam tapi dia tidak bersedia namun juga tidak menjauh.

Dia mengatakan, "Wahai Rasulullah , kirimlah sahabat-sahabatmu ke penduduk Najd mengajak ke agamamu. Saya harap mereka menerimanya." Beliau mengatakan, "Saya khawatir keselamatan mereka dari penduduk Najd." Abu Barra' mengatakan, "Saya yang melindungi mereka."

Maka beliau mengutus 40 orang menurut pendapat Ibnu Ishaq dan dalam riwayat shahih mereka 70 orang. Yang dijadiakn pimpinan adalah Munzir bin Amr salah seorang dari Bani Saidah yang dijuluki 'Orang yang cepat untuk mati' mereka termasuk orang pilihan dari kalangan umat Islam yang terbaik, pemimpin dan ahli Al-Qur'an. Mereka berjalan sampai tiba di Bi'ru Maunah yaitu tempat antara Bani Amir dan Desa Bani Salim. Mereka singgah di sana kemudian mengutus Haram bin Milhan saudara Ummu Sulaim membawa surat Rasulullah kepada musuh Allah Amir bin Tufail. Dia tak melihat lagi apa isi suratnya, tapi justru memerintahkan seseorang untuk menikamnya dengan tombak dari belakang. Ketika dia ditolong, saat melihat darah dia berkata: "Sungguh saya telah menang, dan Demi Tuhan Ka'bah."

Kemudian musuh Allah mengajak Bani Amir untuk memerangi mereka dan membunuh sisanya. Akan tetapi mereka tidak menerimanya karena terikat perjanjian dengan Abu Bara. Kemudian dia mengajak Bani Salim, dan ternyata direspons oleh kabilah Ashiyah, Ra'il dan Zakwan. Lalu mereka datang mengepung shahabat Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan memeranginya sampai dibunuh yang terakhir kecuali Ka’b bin Zaid bin Najjar karena beliau diangkat saat terluka di antara orang yang meninggal. Dan beliau masih hidup sampai terbunuh pada perang Khandaq.

Adapun Amr bin Umayyah Ad-Dhamari dan Munzir bin Uqbah bin Amir di antara umat Islam beliau melihat ada burung mengitari satu tempat, kemudian Munzir bin Muhammad turun dan memerangi orang musyrik sampai beliau terbunuh bersama teman-temanya. Sementara Amr bin Umayyah Ad-Dhomari ditawan. Ketika diberitahu bahwa beliau dari Mudhor', Amir mengerutkan dahinya dan memerdekakan budak untuk ibundanya.

Baca juga: Mengapa Bulan Safar Selalu Diidentikkan dengan Kesialan?

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |