Pertamina Hulu Energi Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Pesisir

8 hours ago 3

loading...

Eka Mustika memperlihatkan produk olahan ikan tengkek yang dikelolanya bersama para istri nelayan. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui Subholding Upstream Regional Jawa terus memperkuat program pemberdayaan perempuan, terutama di kalangan ibu rumah tangga di wilayah pesisir. Upaya ini bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan sekaligus mengatasi persoalan kesehatan masyarakat seperti stunting.

Manager Communication, Relations & CID Regional Jawa, Pinto Budi Bowo Laksono, mengatakan pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial secara berkelanjutan.

"Keberhasilan perusahaan harus sejalan dengan kesejahteraan masyarakat. Kami berkomitmen menjalankan program pemberdayaan secara berkelanjutan," ujar Pinto dalam keterangan tertulis, Minggu (27/4/2025).

Melalui pendekatan berbasis komunitas, program-program yang dijalankan PHE tak hanya memberikan dampak ekonomi tetapi juga menumbuhkan ekosistem sosial yang memberdayakan perempuan sebagai agen perubahan di lingkungannya masing-masing.

Salah satu program yang dijalankan adalah Seribu Asa, yang difokuskan di Kepulauan Seribu melalui kerja sama dengan PHE OSES. Program ini menyasar balita dengan masalah gizi serta ibu hamil yang mengalami anemia dan kekurangan energi kronis. Di Pulau Kelapa, kegiatan ini dipimpin oleh Mardiana, Ketua Posyandu sekaligus kader PKK yang telah aktif sejak 2004.

Bersama Tim Dahsat, kelompok kerja lintas profesi yang terdiri dari kader PKK, Posyandu, ahli gizi, serta perwakilan dinas terkait, Mardiana menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak yang pertumbuhannya belum optimal.

Hasil program ini menunjukkan perkembangan positif. Sejak 2023, sebanyak 62 persen dari 36 balita yang mengikuti Program Makanan Utama (PMU) di Pulau Kelapa berhasil keluar dari kategori stunting.

Sebanyak 13 anak juga menunjukkan peningkatan tinggi badan antara 0,5 hingga 3 sentimeter. Selain itu, kondisi kesehatan ibu hamil penerima manfaat juga mengalami perbaikan.

"Pendampingan ini bukan hanya soal bantuan finansial, tetapi juga soal bagaimana kami bisa mandiri dan mengembangkan keterampilan untuk masa depan keluarga," kata Mardiana.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |